Legislator Pdip Ramai-ramai Tolak Soal Pemutihan Sejarah, Puan: Hormati Dan Hargai

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
 Hormati dan Hargai Ketua DPR RI Puan Maharani.(Dok MGN)

KETUA DPR Puan Maharani merespons para legislator PDIP di Komisi X DPR menolak pemutihan sejarah. Puan minta dalam proyek penulisan sejarah kudu mengedepankan unsur menghormati dan menghargai.

"Jadi, saling menghormatilah mengenai dengan perihal itu. Ya, saling menghormati dan menghargai," ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (3/7).

Puan menekankan bahwa penulisan sejarah kudu dilakukan secara jelas tanpa ditutup-tutupi apalagi dihilangkan. Termasuk, tidak merugikan pihak-pihak tertentu.

"Kita kudu sama-sama menghargai dan menghormati bahwa penulisan sejarah itu kudu dilaksanakan sejelas-jelasnya, seterang-terangnya, tanpa ada pihak nan merasa dirugikan alias dihilangkan jejak sejarahnya," ujar Puan.

Sebelumnya, personil Komisi X DPR Mercy Chriesty Barends meluapkan emosi kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Mercy geram, lantaran Fadli sempat menyangkal kasus pemerkosaan terjadi pada Mei 1998.

"Bapak mempertanyakan dan Bapak seperti meragukan kebenaran. Ini banget sangat menyakiti, menyakiti, menyakiti kami," kata Mercy saat rapat kerja (raker) berbareng Kementerian Kebudayaan di Ruang Komisi X DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 Juli 2025.

Tak hanya itu, Wakil Ketua Komisi X DPR dari Fraksi PDIP MY Esti Wijayati menangis di hadapan Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Esti menangis lantaran mendengar pernyataan Fadli.

"Semakin Pak Fadli Zon ini bicara, rasanya kenapa semakin sakit ya? Soal pemerkosaan, mungkin sebaiknya enggak perlu di forum ini, Pak," kata Esti.(H-2)