ARTICLE AD BOX

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak menutup kesempatan untuk memanggil dan memeriksa Sekretaris Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Arif Rahman Hakim untuk dimintai keterangan perihal surat perintah nan viral mengenai kunjungan istri Menteri UMKM ke Eropa.
“Ya, kelak kami lihat kebutuhannya seperti apa,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo dalam keterangannya pada Rabu (9/7).
Selain itu, Budi mengungkapkan bahwa KPK juga bakal membuka kesempatan untuk memanggil langsung Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengenai isi surat mengenai kunjungan istrinya, Agustina Hastarini, ke Eropa.
“Mungkin malah bisa meminta penjelasan apakah surat itu betul dikeluarkan oleh Kementerian UMKM alias bukan gitu,” jelasnya.
Kendati demikian, Budi mengaku bahwa KPK hingga saat ini KPK tetap mendalami dan belum dapat menyampaikan kepada publik mengenai apa saja dokumen-dokumen nan dibawa Menteri UMKM saat berjumpa dengan Deputi Informasi dan Data KPK Eko Marjono pada Jumat (4/7).
“Untuk arsip detailnya, belum bisa kami sampaikan ya, apa saja nan disampaikan oleh Menteri UMKM,” ucapnya.
Budi mengatakan bahwa KPK bakal secara proaktif menjalankan kerja pemberantasan korupsi, termasuk mempelajari arsip dari Menteri UMKM tersebut. Ia menjelaskan bahwa salah satu nan dipelajari adalah mengenai pembayaran mengenai kunjungan istri Menteri UMKM.
“Nanti sembari ditanyakan ke Menteri UMKM, pembayarannya seperti apa,” katanya.
Sebelumnya, Menteri UMKM Maman Abdurrahman mendatangi Gedung Merah Putih KPK pada Jumat, untuk menyerahkan sejumlah arsip guna menuntaskan polemik nan mengatasnamakan dirinya dan keluarganya.
Polemik tersebut mengenai surat berkop Kementerian UMKM mengenai permohonan support dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sofia, Brussel, Paris, Bern, Roma, dan Den Haag, serta Konsulat Jenderal RI di Istanbul, untuk aktivitas istrinya selama di Eropa pada 30 Juni hingga 14 Juli 2025.
Surat nan beredar dan viral di media sosial itu menuai kecaman dari warganet karena Agustina Hastarini sebagai istri Maman bukan pejabat publik di kementerian tersebut.
Sementara itu, Maman menegaskan bahwa istrinya pergi ke Eropa untuk menemani anaknya mengikuti lomba dan tidak memakai satu rupiah pun duit negara. Ia juga mengaku tidak pernah memerintahkan jajarannya membikin surat demi kepentingan istrinya.
Ketika ditanya apakah dirinya bakal menyelidiki surat tersebut, Maman mengatakan penyelidikan soal surat dilakukan secara internal dan tidak dapat disampaikan kepada publik. (Dev/P-1)