ARTICLE AD BOX

REKAMAN CCTV mengungkap momen dua laki-laki menemukan jenazah ADP, 39, Diplomat Ahli Muda di Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), di bilik indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam video nan terekam pada Selasa (8/7) pagi, sekitar pukul 07.37 WIB, terlihat dua laki-laki berupaya membuka bilik indekos korban. Salah satunya adalah penjaga kos berkemeja garis putih-biru, nan ditemani oleh seorang laki-laki berjaket hijau.
Awalnya, penjaga kos membobol jendela bilik korban. Pria berjaket hijau tampak merekam proses tersebut dengan ponsel. Setelah sukses membuka jendela, sang penjaga berupaya masuk dengan posisi tubuh separuh menyelinap ke dalam, lampau mencoba membuka pintu dari dalam kamar.
Setelah beberapa saat, pintu sukses dibuka. Keduanya masuk ke dalam kamar, dan di situlah penjaga kos menemukan korban dalam kondisi tidak bernyawa. Pria berjaket hijau kemudian ikut masuk dan merekam situasi di dalam kamar. Setelah itu, keduanya meninggalkan bilik dengan kondisi pintu terbuka.
Rekaman tersebut sekarang menjadi peralatan bukti krusial dalam proses penyelidikan, mengingat hingga sekarang belum dapat dipastikan apakah Arya meninggal lantaran bunuh diri alias menjadi korban pembunuhan.
Rekaman Terpotong-potong
Kapolsek Menteng, Kompol Rezha Rahandhi, menjelaskan bahwa rekaman CCTV di letak berasal dari kamera nan tetap menggunakan kartu memori, bukan sistem recorder terpusat. "Jadi kami periksa satu-satu lantaran terpotong,” kata Rezha.
Jenazah Arya telah diautopsi di RSCM, Jakarta Pusat, dan sekarang telah dibawa pulang oleh keluarganya ke kampung laman di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebelumnya, jenazah Arya ditemukan sekitar pukul 08.30 WIB oleh penjaga kos dalam kondisi kepala hingga wajah terbungkus lakban kuning. Arya diketahui berumur 39 tahun dan menjabat sebagai diplomat di lingkungan Kementerian Luar Negeri.
Awalnya, kasus ini ditangani oleh Polsek Menteng dan Polres Metro Jakarta Pusat. Kini, penyelidikan resmi berada di bawah kewenangan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Rekaman CCTV, temuan Diplomat Ahli Muda Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan di indekos, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng Jakarta Pusat terungkap.
Tampak dalam video, dua orang laki-laki tengah mencoba membuka bilik indekos korban pada Selasa, 8 Juli 2025 pagi hari sekitar pukul 07.37 WIB. Mula-mula mereka membobol jendela kemudian membuka pintu.
Salah satunya laki-laki berkemeja dengan corak garis putih-biru, nan merupakan penjaga kosan.
Penjaga kosan tersebut ditemani oleh seorang laki-laki nan memakai jaket hijau. Pria berjaket hijau ini terlihat merekam video saat si penjaga kosan membuka jendela.
Setelah sukses membuka paksa jendela kosan, penjaga lampau mencoba membuka pintu dari dalam dengan posisi badan separuh masuk melewati jendela. Keduanya tampak mencoba membuka pintu dari dalam bersusah payah.
Setelah pintu terbuka, penjaga kosan masuk ke dalam bilik dan saat itulah dia mendapati korban sudah tidak bernyawa. Menyusul laki-laki berjaket hijau juga masuk dan memvideokan keadaan di dalam.
Setelah itu, keduanya meninggalkan bilik kosan korban dalam keadaan pintu terbuka.
Rekaman CCTV ini bakal menjadi bukti penyelidik dalam proses penyelidikan. Pasalnya, penyebab kematian korban belum dapat dipastikan lantaran bunuh diri alias korban pembunuhan.
Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi mengatakan CCTV tersebut tetap menggunakan kartu memori dan langsung tertancap di kameranya. "Jadi kami periksa satu-satu lantaran terpotong. Bukan CCTV nan 'recorder'," ujarnya.
Jenazah telah diautopsi di RSCM, Jakarta Pusat. Keluarga korban pun telah membawa jenazah ke kampung laman di Yogyakarta.
Sebelumnya, disebutkan mayit laki-laki ditemukan dengan kondisi kepala hingga wajah terbungkus lakban kuning oleh penjaga indekos pukul 08:30 WIB, Selasa, 8 Juli 2025 di dalam rumah kost, Jalan Jl. Gondangdia Kecil, Menteng Jakarta Pusat. Korban diketahui berjulukan Arya Daru Pangayunan, 39 asal Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kasus ini mulanya ditangani Polsek Menteng. Kemudian, ditarik Polres Metro Jakarta Pusat. Kini, kasus telah dilimpahkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. (Yon/P-4)