Dua Siswa Sd Di Blora Tewas Tenggelam Di Sebuah Embung

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX
Dua Siswa SD di Blora Tewas Tenggelam di Sebuah Embung Embung Desa Kedungringin, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora tempat dua bocah tewas tenggelam.(MI/Akhmad Safuan)

DUA bocah nan tetap duduk di bangku sekolah dasar AKH,11, dan GFA,11, penduduk Desa Kedungringin, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora ditemukan tewas tenggelam di sebuah embung di desa tersebut Kamis (10/7).

Pemantauan Media Indonesia Kamis (10/7) penduduk di Kabupaten Blora digemparkan dengan dua bocah nan ditemukan meninggal lantaran tenggelam di sebuah embung di Desa Kedungringin, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. Proses pencarian serta pemindahan kedua korban menjadi tontonan ratusan warga.

Kedua siswa nan tetap duduk di bangku sekolah dasar ialah AKH,11, dan GFA,11, itu tidak tertolong meskipun sempat dilarikan ke sebuah klinik kesehatan. Setelah dilakukan pemeriksaan jasad korban diserahkan ke family untuk dikebumikan.

"Korban AKH, putra pak lurah bermaksud berenang, tetapi tidak muncul-muncul hingga membikin kami panik dan meminta pertolongan warga," kata S, rekan korban nan tetap terlihat syok atas peristiwa tersebut.

Anggota Relawan Tim Reaksi Cepat (TRC) Blora Fuad mengatakan kejadian tersebut berasal ketika sekitar pukul 09.00 WIB, dua korban ialah AKH dan GFA berbareng sejumlah rekannya mendatangi sekolah tempat mereka belajar. Mereka bermaksud berjumpa dengan guru-guru di sekolah dasar nan berada di Desa Kedungringin, Kecamatan Tunjungan, Blora untuk bersilaturahmi.

Namun sesampainya di sekolah, lanjut Fuad, para pembimbing sudah tidak ada di tempat, hingga kemudian korban AKH membujuk teman-temannya untuk ke embung nan ada di pinggir Desa Kedungringin untuk mandi. Begitu sampai ke embung korban AKH langsung melepaskan busana dan menceburkan diri dan disusul oleh korban GFA.

Teman-teman korban lainnya Ganta memandang dari atas, ungkap Fuad, tidak ikut mandi dan hanya duduk dan berdiri di tepian embung. Tetapi setelah menceburkan diri keduanya tidak terlihat muncul ke permukaan sehingga membikin rekan-rekan korban panik dan berteriak mencari support warga. "Ada penduduk nan mendengar teriakan itu  langsung ke letak dan  berupaya menyelam mencari korban ke dasar Embung," ujar  Fuad.

Setelah cukup lama menyelam ke dasar embung, menurut Fuad mengutip pengakuan sejumlah saksi, korban AKH sukses ditemukan dan langsung diangkat ke permukaan. Setelah dilakukan pertolongan pertama, korban tetap tidak ada reaksi kesadarannya.

Warga semakin banyak berkumpul, lanjut Fuad, mereka berupaya mencari keberadaan korban GFA dengan menceburkan diri masuk ke embung. Korban sukses ditemukan, namun seperti korban sebelumnya tidak ada reaksi kesadarannya dan diputuskan dibawa ke klinik terdekat untuk diberikan pertolongan.

Setelah dilakukan pemeriksaan di klinik, kata Fuad, tim medis menyatakan bahwa kedua korban telah meninggal bumi dan tidak ditemukan adanya jejak penganiayaan. "Korban meninggal murni akibat tenggelam," imbuhnya. (E-2)