ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni berbareng Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya Mohammad Syafii menggelar pertimbangan soal standard operating procedure (SOP) pendakian Gunung Rinjani. Evaluasi dilakukan usai pendaki Brasil Juliana Marins (27) tewas terjatuh.
"Pak Prabowo Subianto selalu mengatakan bahwa pemerintah tidak boleh antikritik jadi dengan kejadian ini kami bakal mengevaluasi segara total prosedur pengamanan SOP secara umum bakal kita evaluasi," kata Raja Juli seusai pertemuan di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Senin (30/6/2025).
Raja Juli mengatakan dirinya mendapat banyak masukan untuk evaluasi. Dia mengatakan beberapa usulan itu mengenai pemasangan papan penanda hingga penerapan perangkat pencari seperti Radio Frequency Identification (RFID) alias Emergency Locator Transmitter (ELT).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada nan mengatakan sign board mesti perlu disimpan di beberapa tempat mesti ada posko-posko nan lebih dekat satu sama lain, termasuk buahpikiran ada RFID alias tadi istilahnya ELT nan dipasangkan di gelang. Sehingga secara sigap andaikan ada kondisi kedaruratan bisa terantisipasi dengan lebih baik," jelasnya.
Kementerian Kehutanan juga bakal meningkatkan sertifikasi pemandu untuk pendaki. Dia mengatakan kudu ada daftar level alias tingkat ancaman pendakian setiap gunung di Indonesia.
"Sehingga misalkan Kalau belum pernah naik gunung A nan kedaruratannya lebih mini maka tidak boleh naik gunung B dan sebagainya," ujarnya.
Sebelumnya,Tiga kecelakaan terjadi beruntun terjadi di gunung dengan ketinggian 3.726 mdpl itu. Baru-baru ini seorang turis asal Malaysia mengalami cedera serius saat mendaki gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia tersebut. Nazli Awan Mahat (47) terjatuh saat berada di Danau Segara Anak, nan menjadi salah satu spot favorit pendaki di gunung nan berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
Insiden itu terjadi pada pukul 14.20 WITA pada Jumat (27/6/2025). Dia dibantu oleh pemandu lokal nan segera memberi berita ke Resor Sembalun, tempatnya menginap.
"Informasi awal menunjukkan korban tetap bisa melangkah perlahan meskipun mengalami cedera di kaki dan tumbukan di kepala. Tim kami dikirim ke letak untuk memberikan perawatan darurat dan melakukan operasi penyelamatan," kata Yarman, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, seperti dikutip dari Star pada Senin (30/6/2025).
Ia menyatakan bahwa prosedur pengamanan dilakukan sesuai standar keselamatan nan ditetapkan, termasuk memberikan penanganan pertama di letak sebelum korban dipindahkan ke posko terdekat, seperti Posko Sembalun.
Kecelakaan nan menimpa Nazli menjadi lanjutan luka nan ditorehkan tragedi Juliana Marins, turis asal Brasil berumur 27 tahun nan terperosok ke lembah di Cemara Nunggal. Juliana terjatuh pada kedalaman sekitar 200 meter pada 21 Juni di titik nan berada di antara Pelawangan dan puncak Gunung Rinjani.
Pertolongan dan pemindahan dilakukan namun nyawanya tidak tertolong, Juliana meninggal bumi saat jasadnya ditemukan tim SAR pada 24 Juni 2025.
Sebelumnya, pendaki Malaysia Rennie Abdul Ghani (57) juga jatuh dan tidak terselamatkan. Rennie dilaporkan tewas setelah terjatuh ke dalam lembah saat menuruni jalur pendakian Torean, Gunung Rinjani pada Sabtu (3/5). Insiden nahas itu terjadi sekitar pukul 13.00 Wita di titik awal Banyu Urip.
Rennie terjatuh ke lembah hingga kedalaman 100 meter di sisi kanan jalur pendakian. Dua guide, Mawan dan Matur, nan mendampingi rombongan saat itu langsung menghampiri Rennie.
Saksikan pembahasan lengkapnya hanya di program detikPagi jenis Selasa (01/07/2025). Nikmati terus menu sarapan info unik detikPagi secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube dan TikTok librosfullgratis.com. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.
"Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!"
(vrs/vrs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini