ARTICLE AD BOX
Otoritas Korea Selatan (Korsel) memulangkan enam penduduk Korea Utara (Korut) nan terdampar di lautan pada awal tahun ini. Keenam penduduk Korut itu diselamatkan Seoul setelah kapal mereka terombang-ambing hingga terbawa ke perairan selatan negaranya.
Pemulangan keenam penduduk Korut ke negara asal mereka itu, seperti dilansir Reuters, Rabu (9/7/2025), diumumkan oleh Kementerian Unifikasi Korsel dalam pernyataan terbaru pada Rabu (9/7) waktu setempat, beberapa bulan setelah mereka diselamatkan oleh Korsel.
Disebutkan oleh Kementerian Unifikasi Korsel bahwa keenam penduduk Korut itu sendiri nan menyatakan kemauan mereka, pada beberapa kesempatan, untuk pulang ke negara asal mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Korut tidak menanggapi upaya Korsel untuk mengatur pemulangan keenam warganya tersebut.
Meskipun demikian, sebut seorang pejabat Kementerian Unifikasi Korsel nan tidak disebut namanya, sebuah kapal patroli Korut telah bersiaga di titik transfer dan keenam penduduk Korut itu telah kembali dengan salah satu kapal mereka ke negara asal mereka.
Laporan instansi buletin Yonhap menyebut pemulangan dilakukan melalui perbatasan maritim di Laut Timur.
Menurut pejabat Kementerian Unifikasi Korsel tersebut, kapal kayu nan membawa keenam penduduk Korut itu, nan semuanya nelayan, telah melintasi Garis Batas Utara (NLL) -- perbatasan laut de-facto -- pada Rabu (9/7) pagi, sekitar pukul 08.56 waktu setempat.
Kapal kayu itu, menurut pejabat kementerian, bergerak menuju ke dua kapal Korut, termasuk sebuah kapal patroli, nan telah menunggu di sisi lain NLL. Ketiga kapal tersebut kemudian bergerak ke arah utara secara bersama-sama.
Kapal nan digunakan keenam penduduk Korut untuk kembali ke negaranya itu merupakan kapal nan sama saat mereka terdampar dan diselamatkan, dengan salah satunya telah diperbaiki.
"Pada saat pemulangan, kapal patroli Korea Utara sedang menunggu di titik transfer, dan kapal (yang dipulangkan) itu kembali dengan sendirinya," sebut pejabat Kementerian Unifikasi Korsel nan tidak disebut namanya.
Belum ada pernyataan dari otoritas Korut mengenai pemulangan warganya oleh Korsel.
Pemulangan ini dilakukan setelah Presiden Korsel Lee Jae Myung, nan mulai menjabat pada 4 Juni lalu, berjanji untuk memperbaiki hubungan dengan Korut. Lee mengatakan ketegangan antara Seoul dan Pyongyang telah memberikan akibat ekonomi nan sangat negatif.
Sebelumnya, Lee menyerukan diplomasi dan perbincangan dengan Korut. Pemerintahannya Lee apalagi menangguhkan siaran propaganda melalui pengeras bunyi di sepanjang perbatasan kedua negara, sembari mendorong penghentian kampanye selebaran anti-Korut.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini