Ihsg Hari Ini, Kamis 10 Juli 2025: Berpeluang Menguat Didorong Kebijakan The Fed

Sedang Trending 11 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
 Berpeluang Menguat Didorong Kebijakan The Fed Ilustrasi(Antara)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi lantaran didorong sentimen dunia dan euforia penawaran umum perdana (IPO) di pasar modal domestik. Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, mengatakan IHSG hari ini berkesempatan melanjutkan penguatan ke kisaran 6.970 hingga 7.000.

“Sentimen utama berasal dari arah kebijakan The Fed mengenai suku kembang acuannya,” ujar Ratna, Kamis (10/7).

Pasar mencermati risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed nan dirilis Rabu (9/7) waktu setempat. The Fed tetap membuka kesempatan untuk memangkas suku kembang tahun ini, meskipun ada perbedaan pandangan di internalnya. Beberapa pejabat The Fed mau pemangkasan dilakukan secepatnya pada Juli 2025, sementara lainnya menilai belum perlu pelonggaran tahun ini.

Selain itu, kebijakan tarif baru dari Presiden AS Donald Trump juga menjadi perhatian. Trump mengumumkan tarif baru terhadap tujuh negara, termasuk Filipina dan Brunei, serta berencana mengenakan tarif 50 persen untuk produk dari Brasil. Tarif ini berkisar antara 20% hingga 40%, dan total sudah mencakup 21 negara.

Indonesia sendiri disebut bakal dikenakan tarif sebesar 32% mulai 1 Agustus 2025, meskipun telah melakukan nota kesepahaman jual beli (MoU) dengan beberapa perusahaan AS. Hal ini dinilai berpotensi menurunkan daya saing Indonesia jika negara lain dikenai tarif lebih rendah untuk produk serupa.

Sementara itu, penguatan saham teknologi di bursa AS, khususnya saham Nvidia dan sektor chip berbasis kepintaran buatan (AI), turut memberikan sentimen positif ke pasar global. Nasdaq Composite apalagi ditutup pada rekor tertinggi.

Dari dalam negeri, euforia tindakan IPO menjadi pendorong optimisme pelaku pasar. Tercatat, delapan perusahaan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan ini, nan turut menopang penguatan IHSG.

Meski demikian, ada beberapa info ekonomi domestik nan patut dicermati. Penjualan mobil pada Juni 2025 turun 22,6 persen secara tahunan (year-on-year), melanjutkan tren penurunan sejak Mei nan tercatat minus 15,1% yoy. Ini memunculkan kekhawatiran terhadap sektor otomotif.

Namun, info penjualan ritel pada Mei 2025 menunjukkan perbaikan, tumbuh 1,9% yoy setelah sebelumnya sempat turun 0,3% pada April. Kenaikan ini didorong oleh tingginya aktivitas shopping selama libur panjang di bulan Mei. (Ant/E-3)