Film Superman Kisahkan Agresi Israel Ke Palestina

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Film Superman Kisahkan Agresi Israel ke Palestina Cuplikan trailer Superman.(Youtube DC)

DALAM film Superman nan telah tayang di Indonesia, diceritakan terjadi perang dua negara fiktif ialah Boravia nan didukung pemerintah Amerika Serikat melawan Jarhanpur. Tampak tentara Boravia bersenjata canggih seperti tank dan rakyat Jarhanpur hanya bersenjata ala kadarnya. Pengamat movie menyatakan itu mengenai dengan perang sadis Israel di Palestina.

Siddhant Adlakha dari Mashable mengatakan negara fiktif Boravia nan dimiliterisasi, dengan support AS, telah berencana menginvasi negara Jarhanpur nan miskin dan minim persenjataan. "Disengaja alias tidak, premis ini mempunyai kemiripan nan tak terelakkan dengan bentrok Israel-Palestina nan sedang berlangsung," katanya, kemarin. 

Peran Superman dalam kehebohan ini dengan secara langsung menakut-nakuti presiden Boravia nan berkawan dengan AS memicu kemarahan Lex Luthor. Maklum, Luthor menjual senjata ke Boravia untuk melakukan agresi ke Jahanpur. 

Setali tiga uang, William Bibbiani dari The Wrap mendukung pendapat itu. James Gunn memikirkan sesuatu nan bakal diperjuangkan dan dilawan Superman pada 2025. "Negara-negara tersebut mungkin fiktif, tetapi kita tahu dia sedang membicarakan Israel dan Palestina," paparnya. 

Tidak hanya itu. Menurutnya, karakter Lex Luthor sebagian didasarkan pada Donald Trump dan sekarang menjadi Elon Musk. Antek-anteknya menjadi jenis terselubung dari DOGE dan ICE.

Siddhant menambahkan bahwa Superman tergolong movie musim panas nan sarat muatan politik. Lois Lane, nan bersikap acuh tak acuh terhadap Clark di tempat kerja tetapi berkencan dengannya secara pribadi dan mengetahui identitas rahasianya, menantang sang Manusia Baja atas taktiknya. 

Hal itu membentuk sosok Superman yang, di satu sisi, tidak mengerti politik, tetapi di sisi lain, begitu bersedia melakukan perihal nan betul sehingga nuansa geopolitik tidak krusial baginya selama perihal itu orang-orang tidak bersalah menjadi korban.

Alur cerita Luthor jauh lebih rumit dan lebih menegangkan, dari perspektif pandang bumi nyata daripada invasi darat Boravia atas Jarhanpur. Dengan izin dari pemerintah AS, intelektual miliarder nan berapi-api ini menciptakan dimensi saku. 

Dalam dimensi saku itu, Luthor berupaya memenjarakan musuh politiknya, termasuk Superman. Alasannya, pahlawan alien itu tidak layak mendapatkan proses norma nan semestinya. (I-2)