Festival Wisata Edukasi Leluhur Batak Rumahela Serukan Rawat Bumi Dan Lestarikan Budaya

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Festival Wisata Edukasi Leluhur Batak Rumahela Serukan Rawat Bumi dan Lestarikan Budaya Penutupan Festival Wisata Edukasi Leluhur Batak Rumahela di air mancur Waterfront City Pangururan, Kabupaten Samosa, Rabu (9/7).(MI/Apul Iskandar)

PEMBINA Komunitas Rumahela Hinca IP Panjaitan membujuk seluruh khalayak umum untuk berbareng merawat bumi dengan sepenuh hati serta mau melestarikan budaya agar tetap lestari. Karena bangsa nan besar adalah bangsa nan tidak melupakan sejarah.

"Hamparan Geopark Kaldera Toba dari Uluan Darat, Pusuk Buhit, Bania Raja, hingga seluruh bentang nan memeluk Danau Toba adalah taman bumi bagi dunia, secercah Luat Nauli Mutik ni Surgo, keelokan surga nan dititipkan di Tanah Batak," kata Hinca saat penutupan Festival Wisata Edukasi Leluhur Batak Rumahela di air mancur Waterfront City Pangururan, Kabupaten Samosa, Rabu (9/7). 

Geopark merupakan taman bumi wilayah nan menyatukan tiga pilar utama ialah keragaman pengetahuan bumi (geodiversity), keragaman hayati (biodiversity), dan keragaman budaya (cultural diversity). Oleh lantaran itu Hinca membujuk penduduk Batak untuk saling menginspirasi dan membangun kolaborasi. Sebab merawat bumi dan melestarikan budaya, kata dia, hanya mungkin terwujud dalam kebersamaan.

"Kontemplasi dan angan torsa dan turi-turian di FWELB Rumahela 2025 diharapkan menjadi ruang jawab kartu kuning UNESCO kepada Geopark Kaldera Toba", kata dia. 

Berbagai aktivitas bernuansa budaya Batak, edukasi merawat alam dan forum grup obrolan (FGD) Tonggoraja tentang Geopark Kaldera Toba mewarnai pagelaran ini.  FGD menghasilkan 9 rekomendasi penguatan Geopark Kaldera Toba kembali meraih kartu hijau dan pelestarian alam.

Bupati Samosir Vandiko Gultom mengapresiasi Komunitas Rumahela nan terus komit melestarikan dan merawat budaya Batak. Ke depan, event ini bakal dijadikan sebagai even tahunan oleh Pemkab Samosir dan siap bekerja-sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara.

Lebih lanjut Vandiko mengatakan, Pemerintah Kabupaten Samosir secara konsisten bakal melaksanakan aktivitas berupa event, ritus maupun pagelaran nan bertema budaya lokal baik nan dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata maupun organisasi budaya. Tujuannya agar budaya leluhur tidak musnah serta tetap lestari dan diminati oleh masyarakat terutama generasi muda. 

"Kaum milenial dan Gen Z agar tidak kehilangan jati diri tapi semakin bangga dengan budayanya sehingga kekayaan warisan budaya tetap terjaga dan lestari," tegas Vandiko. (E-2)