Damkar Bekasi Kena Prank: Diminta Evakuasi Ular Berujung Disuruh Tagih Utang

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Bekasi -

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar), mendapatkan laporan tiruan alias prank. Laporan tersebut meminta damkar mengevakuasi ular, tapi rupanya berujung menagih utang pinjaman online.

Petugas Damkar Kabupaten Bekasi Adi Nugroho mengatakan perihal tersebut dilaporkan melalui telepon pada Sabtu (5/7). Saat itu penelepon meminta Damkar untuk mengevakuasi ular dalam septic tank di wilayah Setu, Kabupaten Bekasi.

"Nah dikasih lah nomor telepon pelapor itu. Kita hubungi, terus dia memberikan alamat rumah sama share location," kata Adi saat dihubungi, Senin (7/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu penelepon mengaku ketakutan dan menyebut ular tersebut besar. Damkar pun bergegas ke letak untuk melakukan evakuasi.

"Kita meluncur ke letak nan dikasih alamat dan shareloc, lantaran si pelapor ini nan nomor telepon ini pas kita konfirmasi dari petugas awal (pelapor bilang) 'cepet Pak ularnya gede ini dalam septic tank, kita takut' gitu. Makannya kita segera kan luncur ke sana," jelasnya.

Sesampai di lokasi, pemilik rumah nan dicantumkan penelepon mengaku tidak membikin laporan tersebut. Alhasil, Damkar pun mencoba menghubungi kembali sang penelepon.

"Terus ada personil juga nan ngetuk ke rumah warga, rupanya rumah itu tuh namanya siapa gitu ya. 'bapak ada ularnya di mana Pak?', nggak ada ular katanya, akhirnya di situ kita berprasangka dong, 'bapak tadi telepon damkar nggak?' (dijawab pemilik rumah) 'Enggak'," imbuhnya.

Adi menyebut saat itu penelepon meminta disambungkan dengan pemilik rumah. Namun, personil Damkar mencoba memancingnya dan berpura-pura menjadi pemilik rumah. Saat itulah, sang penelepon justru memaki dan menagih utang.

"Akhirnya ini kita telepon lagi nih si pelapor, pak ini rumahnya bapak nan mana gitu kan, ini kata nan punya rumah nggak ada ular gitu loh. 'coba kasih ini nih teleponnya, ke pemilik rumah' gitu. Akhirnya sama personil saya nan satu lagi dipancing, diambil telepon udah, saya aja dia ngaku jadi pemilik rumah gitu," kata dia

"(Anggota terima telpon) 'halo pak saya pemilik rumahnya' (pelapor jawab) 'kamu Iwan ya?' kata dia gitu. Terus tahu-tahu dia langsung kata-kata kasar gitu, makian gitu terus, macem-macem lah 'bayar utang lu'," imbuhnya.

Adi menduga penelepon tersebut merupakan debt collector. Petugas Damkar sempat mencoba menghubungi penelepon kembali, tapi saat itu telepon dimatikan.

"Akhirnya kita sadar tuh, ini DC (debt collector) pinjol, udah akhirnya kita matiin, kita kembali kanan ke Mako. Di Mako saya telpon lagi dengan nomor telpon tersebut, pertama nggak diangkat, kedua diangkat, saya bilang 'pak izin saya dari pemadam kebakaran,' dia cuman bilang 'ya udah kan, ya udah kan' terus langsung dimatiin gitu," jelasnya.

Adi menyayangkan ulah sang penelepon tersebut membikin laporan palsu. Saat ini pihaknya tetap berbincang mengenai tindak lanjut, termasuk koordinasi dengan kepolisian untuk menyelidiki penelepon.

(wnv/mea)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini