2 Kapal Induk China Latihan Perang Di Samudra Pasifik

5 jam yang lalu

ARTICLE AD BOX

Beijing -

Dua kapal induk China melakukan latihan perang di perairan Samudra Pasifik bagian barat. Aktivitas Beijing nan terus mengasah kapabilitas militernya ini telah membikin resah sejumlah negara tetangga regionalnya.

Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) -- nama resmi militer China, seperti dilansir AFP, Selasa (1/7/2025), mengatakan bahwa susunan kapal induk Liaoning dan Shandong "baru-baru ini... menyelesaikan latihan tempur di laut lepas dan kembali ke pelabuhan asal mereka dengan selamat".

Misi tersebut, menurut PLA dalam pernyataannya, merupakan "latihan rutin nan diselenggarakan sesuai dengan rencana tahunan".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak disebutkan lebih lanjut oleh militer China soal tanggal alias letak pasti dari latihan tempur nan dilakukan dua kapal induknya tersebut.

Disebutkan oleh PLA dalam pernyataannya bahwa kedua kapal induk itu melakukan latihan tempur dan latihan sistem secara gabungan, serta melakukan pengintaian, peringatan dini, antiserangan, serangan laut, pertahanan udara, dan training penerbangan malam.

Televisi pemerintah China, CCTV, merilis video nan menunjukkan sejumlah pesawat tempur berwarna abu-abu mengudara dari landasan pacu nan ada pada dek salah satu kapan induk Beijing.

Beberapa video lainnya menunjukkan dua pesawat terbang dalam susunan dekat, serta sebuah helikopter, dengan para personel Angkatan Laut mengawasi melalui teropong.

Simak buletin selengkapnya di laman selanjutnya.

Baru-baru ini, manuver militer China di area Pasifik menimbulkan kekhawatiran unik di Jepang, nan bulan ini mengatakan telah mendeteksi dua kapal induk Beijing nan beraksi secara berbarengan di Pasifik untuk pertama kalinya.

Aktivitas semacam itu mengindikasikan niat China untuk meningkatkan kapabilitas operasional di area-area terpencil.

Tokyo juga menyebut beberapa jet tempur China lepas landas dari kapal induk Shandong dan terbang dalam jarak 45 meter dari pesawat patroli militer Jepang. Para pejabat Beijing membantah tuduhan tersebut pada saat itu dan menyalahkan kejadian tersebut pada pesawat Jepang.

PLA, pada Senin (30/6), menyebut bahwa "selama latihan, kapal perang dan pesawat-pesawat asing mendekati (kapal induk) beberapa kali untuk melakukan pengintaian, pelacakan, dan pengawasan".

"Formasi tersebut mempertahankan tingkat siaga tinggi dan status tempur responsif selama proses berlangsung, mengatur lepas landas pesawat tempur nan berbasis pada kapal induk itu berkali-kali, dan menangani urusan secara ahli dan terus-menerus".

China telah menggelontorkan miliaran dolar Amerika untuk memodernisasi militernya dalam beberapa tahun terakhir, sebuah tren nan telah membikin beberapa pemerintah di Asia Timur resah meskipun Beijing menyatakan tujuannya berkarakter damai.

Liaoning dan Shandong merupakan dua kapal induk AS nan saat ini beroperasi, namun kapal induk ketiga -- Fujian -- sedang menjalani uji coba laut.