Update Bencana Tanah Longosor Dan Banjir Di Kawasan Hulu Puncak Bogor

Sedang Trending 9 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Update Bencana Tanah Longosor dan Banjir di Kawasan Hulu Puncak Bogor Bupati Bogor Rudy Susmanto saat tinjau letak musibah di Megamendung, Puncak, Sabtu (5/7/2025) malam.(Dok Pemkab Bogor)

BENCANA alam berupa banjir bandang dan longsor nan terjadi di sejumlah titik pada Sabtu (5/7) malam, membawa duka mendalam. 

Berdasarkan info sementara alias hingga Sabtu (5/7) malam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, ada tujuh desa di area Puncak nan dilanda musibah banjir dan longsor. Sebanyak lima desa di wilayah Megamendung dan dua desa di wilayah Cisarua. 

Selain menimbulkan korban nyawa, ratusan jiwa juga kehilangan tempat tinggal lantaran rumah dan sejumlah akomodasi umum hancur. Ini fakta-faktanya:

1. Pondok Pesantren Al Barokah, Kampung Rawa Sedek, RT 01/04, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, diterjang banjir. 

2. Dua orang santri tertimbun. Satu orang santri atas nama Muhamad Resa meninggal bumi akibat tertimbun dan satu orang santri atas nama Suhendar selamat. 

3. Berdasarkan info sementara  ada 30 rumah dengan 150 jiwa terdampak.  

4. Tanah longsor nan terjadi di Kampung Sukatani, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua.

5. Seorang pemancing tertimpa longsor di area wisata Puncak, tepatnya di Kampung Ciletuh RT 04/ RW 01, Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung.

Tebingan pemancingan nan dikenal pemancingan Gang Dolar itu longsor.  BPBD Kabupaten Bogor menyebut satu orang lainnya diduga lenyap dan tetap dalam pencarian.

6. Satu kejadian longsor dilaporkan terjadi di Kecamatan Tamansari, lereng Gunung Salak. Longsoran menimpa rumah penduduk dan kandang kambing.

Sementara itu, Bupati Bogor Rudy Susmanto langsung merespons sigap kejadian musibah nan melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor. 

Sejak Sabtu (5/7) alias malam terjadinya musibah hingga Minggu (6/7) awal hari, Bupati Rudy berada di letak musibah Kecamatan Megamendung dan Cisarua. 

Dia memimpin langsung proses penanganan di sejumlah titik terdampak. Hal itu dilakukan  untuk memastikan penanganan melangkah sigap dan tepat sasaran.

Rudy memantau langsung kondisi warga, aliran sungai, akses jalan, serta proses pemindahan sementara nan telah dilakukan oleh tim gabungan.

Banjir bandang nan menerjang area Pondok Pesantren Al Barokah, mendapat perhatian serius. Bencana tersebut merenggut satu korban jiwa, merusak sekitar 30 rumah, dan berakibat pada lebih dari 150 jiwa. 

Evakuasi Korban

Sejumlah penduduk sukses dievakuasi ke tempat aman. Sementara petugas campuran dari BPBD, Dinsos, dan abdi negara wilayah bergerak sigap menyalurkan support darurat.

“Pemerintah tidak tinggal diam, kami bergerak sigap untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak, termasuk logistik, tempat pengungsian sementara, dan jasa kesehatan,” ujar Rudy.

Selain konsentrasi pada penanganan pascabencana, Pemkab Bogor juga mulai melakukan pendataan kerusakan serta kajian teknis mengenai penyebab banjir, sebagai langkah pencegahan ke depan. 

Rudy pun menekankan pentingnya sinergi semua pihak dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi musibah alam.

“Atas nama pemerintah, kami menyampaikan duka mendalam atas jatuhnya korban. Dalam situasi seperti ini, negara kudu hadir. Dan kami memastikan masyarakat tidak sendiri,” ungkap Rudy.

Selanjutnya, Rudy Susmanto melanjutkan peninjauan letak musibah ke titik nan kedua ialah tanah longsor nan terjadi di Kampung Sukatani, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

“Kita tidak boleh lengah. Tanggap darurat kudu dilakukan secepat mungkin. Logistik, tempat pengungsian, hingga pemulihan pascabencana kudu segera dijalankan,” katanya.

Bupati mengingatkan seluruh masyarakat, terutama di wilayah rawan bencana, untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak ragu melapor jika ada potensi ancaman di lingkungan masing-masing. (DD/E-4)