Unik Dan Misterius, Orca Liar Diketahui Sering Beri “hadiah” Kepada Manusia

Sedang Trending 8 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Unik dan Misterius, Orca Liar Diketahui Sering Beri “Hadiah” kepada Manusia Orca(Ingrid N. Visser/Orca Research Trust)

SEEKOR orca muda mendekati kamera bawah air milik peneliti Jared Towers. Ia membuka mulutnya, lampau mengeluarkan buntang burung laut nan sudah mati. Setelah tak bersuara sejenak seolah mengawasi reaksi Towers, orca itu berputar dan kembali menelan burung tersebut.

Itulah salah satu momen tak biasa nan disaksikan Towers, kepala pelaksana Bay Cetology, lembaga penelitian paus nan berbasis di Alert Bay, British Columbia, Kanada. Peristiwa serupa terjadi lagi beberapa tahun kemudian, ketika orca muda lainnya menjatuhkan anak anjing laut meninggal di samping perahu Towers.

Perilaku asing itu mendorong Towers dan timnya untuk menyelidiki lebih jauh. Mereka mulai mengumpulkan laporan dari beragam bagian bumi tentang orca liar nan tampak "memberi hadiah" kepada manusia dalam corak makanan. Hasilnya mengejutkan: setidaknya ada 34 kasus antara tahun 2004 hingga 2024 di mana orca secara aktif menyodorkan mangsa mereka kepada manusia.

Penemuan ini dipublikasikan dalam Journal of Comparative Psychology, dan memunculkan beragam spekulasi mengenai motif di kembali perilaku unik tersebut.

Mencari Makna di Balik Hadiah

Menurut Towers, tak mudah menentukan satu penjelasan pasti. “Ada banyak kemungkinan nan mendasari,” katanya. “Tapi secara umum, perilaku ini menunjukkan bahwa mereka punya ‘kelebihan’ makanan dan mungkin mau belajar lebih banyak tentang manusia.”

Dalam nyaris semua kasus, orca menunggu reaksi dari manusia setelah menyodorkan makanan. Beberapa dari mereka kemudian mengambil kembali mangsanya, sebagian membiarkannya mengambang, dan ada pula nan mencoba memberikannya kembali. Hanya dalam empat kasus manusia menerima makanan itu, dan tiga di antaranya kemudian membuangnya kembali ke laut.

Bukan Sekadar Main-Main

Ada teori bahwa perilaku ini hanyalah permainan. Namun, kebenaran perilaku ini dilakukan orca dari beragam usia membikin teori itu diragukan. Ada pula asumsi nan lebih gelap: perilaku tersebut bisa menyerupai teknik berburu — menarik perhatian dengan umpan sebelum menyerang. Meski begitu, belum pernah ada kasus orca liar menyerang manusia di alam bebas.

Perilaku memberi bingkisan dalam bumi hewan bukan perihal baru. Kucing domestik, misalnya, sering membawa burung alias tikus meninggal kepada pemiliknya. Namun, perilaku ini jarang sekali ditemukan pada predator liar — apalagi terhadap manusia.

“Ini tidak sepenuhnya mengejutkan,” ujar Hanne Strager, penulis The Killer Whale Journals, nan tidak terlibat dalam studi ini. “Siapa pun nan pernah berlayar berbareng orca tahu sungguh penasaran dan cerdasnya mereka.”

Makhluk Cerdas dan Penuh Rasa Ingin Tahu

Orca memang termasuk hewan paling pandai di Bumi, hanya kalah dari manusia dalam ukuran otak relatif terhadap tubuh. Mereka juga dikenal berburu mangsa nan jauh lebih besar daripada ukuran mereka sendiri — menghasilkan kelebihan makanan nan bisa dibagi.

Beberapa intelektual menduga orca mempunyai neuron spindle di otaknya, jenis neuron nan berasosiasi dengan empati dan hubungan sosial. “Sulit memastikan motif mereka, lantaran kita tak bisa bertanya langsung,” kata Philippa Brakes, mahir ekologi perilaku dari University of Exeter. “Tapi bisa jadi ini corak altruisme, alias refleks biologis seperti memberi makan anak.”

Penelitian ini mencatat perilaku "memberi hadiah" dilakukan orca dari beragam wilayah, jenis kelamin, dan usia. Bagi Towers, semua ini adalah pengingat penting. “Kita hidup di planet nan kita bagi dengan jenis lain nan sangat berkembang,” katanya. “Kemajuan teknologi tak membikin kita bisa mengabaikan kesejahteraan makhluk pandai lainnya.” (CNN/Z-2)