Trump Ancam Naikkan Tarif 50 Persen Untuk Produk Brasil

Sedang Trending 9 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Trump Ancam Naikkan Tarif 50 Persen untuk Produk Brasil Presiden Donald Trump(Media Sosial X)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump kembali mengobarkan perang dagang, kali ini dengan Brasil. Dalam surat kebijakan tarif terbarunya nan dipublikasikan di media sosial, Trump mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif 50% terhadap produk impor dari Brasil. Kenaikan tajam dari tarif 10% nan sebelumnya telah diumumkan.

Trump menuduh Brasil melakukan “serangan” terhadap perusahaan teknologi asal AS dan mencampuri urusan politik domestik dengan melakukan "perburuan penyihir" terhadap mantan presiden sayap kanan Jair Bolsonaro, nan saat ini sedang diadili lantaran dugaan upaya kudeta setelah kalah dalam pemilu 2022.

Lula Balas: Tak Terima Intervensi dan Siap Balas Tarif

Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva merespons keras. Melalui unggahan media sosial, dia menegaskan jika AS meningkatkan tarif, Brasil bakal membalas dengan langkah serupa, sembari memperingatkan agar tidak ada kombinasi tangan terhadap sistem norma negaranya.

"Kami tidak menerima intervensi dari siapa pun. Tak ada nan berada di atas hukum," tegas Lula.

Perseteruan ini makin memanas setelah Trump juga melayangkan 22 surat tarif kepada beragam negara lain, termasuk Jepang, Korea Selatan, dan Sri Lanka, nan intinya menetapkan tarif baru bertindak mulai 1 Agustus 2025.

Namun surat untuk Brasil terbilang berbeda: lebih individual dan bersuara politis, menyebut tarif 50% sebagai "langkah nan perlu diambil untuk mengoreksi ketidakadilan besar dari rezim saat ini."

Trump juga menyatakan bakal memerintahkan Kantor Perwakilan Dagang AS untuk membuka penyelidikan Pasal 301 terhadap praktik digital Brasil, sistem norma nan sebelumnya digunakan AS dalam mengenakan tarif terhadap Tiongkok dan negara lainnya.

Peran Media Sosial dan Pembelaan terhadap Bolsonaro

Trump menuding pemerintah Brasil melakukan pelanggaran terhadap kebebasan berpendapat, termasuk menyensor platform media sosial asal AS. Ia juga mengecam larangan sementara terhadap platform X (dahulu Twitter), setelah perusahaan milik Elon Musk menolak mematuhi perintah pengadilan untuk memblokir akun-akun nan menyebarkan disinformasi pemilu.

Trump secara terbuka memihak Bolsonaro, menyebutnya sebagai pemimpin nan dia "hormati" dan menyebut persidangan terhadapnya sebagai "aib internasional." Keduanya memang mempunyai hubungan erat sejak masa kedudukan mereka, dan sering dibandingkan lantaran style retorika serta pendekatan populis.

Bolsonaro saat ini diadili lantaran diduga terlibat dalam kerusuhan nan terjadi di Brasília pada Januari 2023, di mana ribuan pendukungnya menyerbu gedung-gedung pemerintahan setelah kekalahan dari Lula. Ia membantah tuduhan bahwa dirinya terlibat dalam perencanaan kekacauan tersebut.

Trump menyamakan kasus norma Bolsonaro dengan persoalan norma nan dia hadapi di AS.

“Ini hanyalah serangan terhadap musuh politik—sesuatu nan saya pahami dengan sangat baik!” tulis Trump di media sosial. Bolsonaro pun merespons dengan ucapan terima kasih.

Trump Kecam KTT BRICS, Sebut Anti-Amerika

Ketegangan semakin meningkat setelah Trump menyebut pertemuan puncak BRICS nan digelar di Rio de Janeiro sebagai “anti-Amerika.” Ia mengatakan bakal mengenakan tarif tambahan 10% terhadap negara-negara personil golongan itu, nan meliputi Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.

Menanggapi perihal itu, Lula tak tinggal diam. Dalam pernyataannya pada Senin, dia berkata:

“Trump kudu sadar bahwa bumi telah berubah. Kami tidak butuh seorang kaisar.” (BBC/Z-2)