Said Iqbal Sebut Kapolri Malaikat Buruh: Problem Solving Di Tengah Kebuntuan

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah 'malaikat' buruh. Sebab, menurutnya Jenderal Sigit selalu datang membawa solusi bagi buruh.

Hal itu disampaikan Said saat aktivitas Organisasi pekerja bumi International Trade Union Confederation (ITUC) memberi penghargaan kepada Jenderal Sigit di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno (GBK) malam ini. Dia mengatakan penghargaan nan diterima Sigit merupakan perihal nan luar biasa.

"Ini bukan kebanggaan insan bhayangkara saja, tapi kami kaum pekerja bangga. Saya adalah saksi hidup tentang kebaikan hati beliau, saya maaf ya agak berlebihan, saya nyebut beliau itu malaikat buruh," kata Said Iqbal di hadapan ribuan buruh, Kamis (10/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebutan itu bukan tanpa alasan. Said Iqbal menyebut Jenderal Sigit kerap datang sebagai pembawa solusi di tengah kemelut nan tengah dipejuangkan buruh.

"Karena selalu memberikan problem solving dan selalu mencir di tengah kebuntuan untuk mendapatkan solusi," ucapnya.

Dia kemudian mencontohkan peristiwa pembuatan undang-undang nan menjadi perjuangan buruh. Kala itu, lanjut Said Iqbal, Jenderal Sigit datang berbareng pihaknya untuk berjumpa dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

"Beliau berbareng kami, Bung Andi Gani, Mba Elly dan saya menghadap Presiden Jokowi waktu itu, dan belakang juga berjumpa dengan Presiden Prabowo untuk mencari solusi," ungkapnya.

Dia tak tutup mata bakal sejumlah tindakan represif polisi pada sejumlah tindakan nan disuarakan kaum buruh. Namun dia meyakini, petunjuk nan diberikan Kapolri pasti berpihak kepada masyarakat.

"Selalu kita bayangkan polisi melakukan tindakan represif di aksi-aksi demonstrasi, polisi memberikan tameng dan pentungan untuk menghadapi aksi-aksi buruh," ucapnya.

"Tapi saya menjadi saksi hidup, beliau menyampaikan kepada jejeran Mabes Polri, Kapolda, Kapolres apalagi Kapolsek dengan presisinya dengan humanisnya, lakukan pendekatan secara humanis dan pendekatan secara kekeluargaan," lanjut Said Iqbal.

Tak hanya itu, Said Iqbal juga menceritakan kisah pilu pekerja nan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) tanpa pesangon. Bahkan menyebabkan tujuh orang meninggal bumi lantaran stres berat.

"Ada satu perusahaan, empat tahun lampau PHK tanpa bayar pesangon. Tujuh orang meninggal lantaran stres. Mereka hidup di kolong-kolong jembatan di Cilincing, memperkuat di Jakarta tanpa uang, tanpa kejelasan," ceritanya.

Dia menekankan bahwa kasus tersebut akhirnya mendapat perhatian setelah dilaporkan ke Desk Ketenagakerjaan Polri. Desk itu, menurutnya belum pernah ada di bumi manapun.

"Ini sejarah. Dunia belum pernah punya desk ketenagakerjaan. Alhamdulillah laporan sudah nyaris selesai. Bukan lantaran sistem tak berjalan, tapi kadang nan dibutuhkan itu ketegasan. Dan di sinilah peran Kapolri sangat berarti," sebut Said Iqbal.

Dalam kesempatan nan sama, Said Iqbal turut memberikan apresiasi atas penghargaan tertinggi dari ITUC nan diterima Jenderal Sigit. Dia menyebut penghargaan ini adalah corak pengakuan atas pendekatan humanis Polri terhadap persoalan buruh.

Said Iqbal juga menyampaikan bahwa kehadiran Sekretaris Jenderal ITUC, Shoya Yoshida, dalam aktivitas tersebut menunjukkan sungguh tingginya penghargaan dari organisasi pekerja bumi terhadap komitmen Polri di bawah ketua Jenderal Sigit.

Dia berambisi angan kerja sama pekerja dan pemerintah, khususnya Polri dapat terus baik. Said Iqbal juga mendorong percepatan pembentukan Satgas Pengawasan dan Advokasi Ketenagakerjaan (Satgas PAK) serta mendesak penghapusan sistem outsourcing nan dianggap merugikan buruh.

"Kami bakal terus perjuangkan Undang-Undang Ketenagakerjaan nan berpihak kepada buruh. Polri bakal tetap menjadi bagian krusial dalam penegakan patokan sebagaimana visi Presiden Prabowo," pungkasnya.

(ond/wnv)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini