ARTICLE AD BOX
Misteri kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), laki-laki ADP (39) di kos Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus), tetap terus dikupas perlahan oleh kepolisian. Salah satu langkahnya ialah memeriksa lingkup pertemanan korban.
Polisi nantinya bakal mengusut keseharian korban. Diketahui, korban ditemukan tewas di bilik kosnya dengan kondisi wajah terikat lakban.
"Para pihak mengenai nan menjadi circle korban itu juga dilakukan komunikasi, dilakukan pengambilan keterangan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (11/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Pemeriksaan) untuk mengungkap secara utuh, dari mulai gimana sehari-hari korban, aktivitas korban, hingga akhirnya terjadi alias muncul ada peristiwa itu," tambahnya.
Polisi juga bakal menggandeng pihak ilmu jiwa forensik. Hal tersebut untuk mendalami karakter korban ADP.
"Ya tahap selanjutnya itu, kelak bakal dilakukan (pemeriksaan oleh ilmu jiwa forensik). Iya, tadi untuk mendalami profilnya," tuturnya.
Kemungkinan Ekshumasi
Kamar Kos TKP diplomat muda Kemlu ditemukan meninggal. (Rumondang/librosfullgratis.com)
"Nanti penyelidik nan bakal mempertimbangkan (proses ekshumasi). Ini tetap terus dilakukan pendalaman," kata Kombes Ade Ary.
Ekshumasi adalah penggalian mayit kembali terhadap mayit nan telah dikubur. Ekshumasi dilakukan dengan maksud untuk pemeriksaan guna membantu menegakkan peradilan. Pelaksanaan ekshumasi juga telah diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Jasad ADP sendiri sudah diserahkan kepada pihak keluarga. Korban sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Sunthen, Jomblangan, Banguntapan, Bantul pada Rabu (9/7).
Ade Ary menambahkan kasus bakal diusut tuntas dengan mengedepankan scientific crime investigation. Saat ini pihak kepolisian tetap melakukan serangkaian pendalaman.
Bakal Periksa Organ & Olah TKP Lanjutan
Kamar Kos TKP diplomat muda Kemlu ditemukan meninggal. (Rumondang/librosfullgratis.com)
"Kemudian, juga tetap menunggu saat ini proses pemeriksaan patologi tetap berlangsung," kata Kombes Ade Ary.
Ade Ary menambahkan, pemeriksaan dilakukan untuk mencari tahu penyebab pasti kematian korban. Pihak kepolisian tetap menunggu proses autopsi dari kedokteran.
"Ini dilakukan analisis, dilakukan pemeriksaan secara laboratoris, itu tadi, organ-organ dalamnya, patologinya, kelak hasilnya apa, kelak bakal kami sampaikan," kata dia.
Polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara lanjutan. Namun belum tahu olah TKP kedua itu dilakukan,
"Tadi pagi rekan-rekan kami dari penyelidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya kembali melakukan olah TKP," kata Kombes Ade Ary.
Ade Ary mengatakan olah TKP melibatkan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri, Inafis Bareskrim, hingga master RSCM nan melakukan autopsi terhadap korban. Olah TKP lanjutan dilakukan untuk membikin terang perkara nan ada.
"Ini merupakan kerjasama inter-profesi dalam proses pengungkapan sebuah peristiwa prinsip-prinsip profesional, proporsional, kemudian kecermatan. Kehati-hatian itu selalu kami pegang," ujarnya.
Aktivitas Terakhir Korban
Penemuan awal mayit diplomat muda Kemlu. (dok. Istimewa)
"Jadi malam hari itu dia sekitar pukul 22.00, jam sepuluhan mendekati 22.30 WIB. Dia nyapa (penjaga kos), 'Ayo, Mas', gitu aja," kata Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi saat dihubungi, Selasa (8/7).
Rezha mengatakan korban tampak mengambil pesanan makanan dari ojek online. Dia menyebut korban sempat makan di ruang makan kosan.
"Memang dibuktikan terlihat di CCTV itu memang dia keluar buang sampah," ujar Rezha.
Dia menyebut korban tampak masuk ke bilik dan tidak terpantau lagi dari CCTV. Dia juga menjelaskan komunikasi terakhir nan dilakukan korban adalah menghubungi istri pada pukul 21.00 WIB.
"Komunikasi terakhir itu jam 9 malam, 21.00 WIB, ke istrinya ya. Istrinya pun mengiyakan telepon istrinya. (Komunikasi) normal," jelas Rezha.
Dia menyebut belum ditemukan adanya pihak lain nan menemui korban sebelum tewas. Dia juga menjelaskan bahwa korban tinggal di bilik kos seorang diri.
"Sampai saat ini sih belum kita mengarah ke sana ya. (Di kamar) seorang diri," sebutnya.
(azh/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini