Malam Ini "buck Moon" Bulan Purnama Juli 2025 Muncul, Berikut Faktanya

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX
Malam ini Ilustrasi, bulan purnama Buck Moon(Freepik)

BULAN purnama Juli 2025, nan disebut Buck Moon, bakal muncul malam ini (10 Juli), memberikan tontonan bulan nan luar biasa bagi pengamat langit di seluruh dunia.

Bulan purnama Juli 2025 bakal memberikan kesempatan bagi pengamat untuk menikmati beragam karakter mekanika orbit nan berlangsung.

Sebagai awal, bulan purnama ini muncul dekat dengan titik kembali mentari musim panas, saat di mana Matahari berada sangat tinggi di angkasa, sedangkan Bulan melewati jalur rendah di alam selatan.

Tahun ini, karakter bulan purnama Juli nan biasanya rendah bakal dipengaruhi oleh kejadian nan disebut ‘Major Lunar Standstill’, nan terjadi ketika gravitasi mentari menarik orbit bulan nan miring ke kemiringan terbesarnya dibandingkan ekuator ‘langit’ Bumi. 

Akibatnya, bulan bergerak mengikuti jalur nan sangat tinggi, alias rendah, di angkasa, tergantung pada musim dalam setahun!

Selain itu, 'Buck Moon' pada bulan Juli adalah bulan purnama nan terdekat dengan aphelion, ialah titik dalam orbit elips Bumi saat berada paling jauh dari matahari. 

Artinya, bulan purnama di bulan Juli bakal menjadi nan terjauh dari mentari pada tahun 2025, meskipun perihal ini tidak bakal memberikan akibat nan terlihat pada tampilan bulan.

Kenapa Dinamai Buck Moon?

Bulan purnama bulan Juli juga disebut Buck Moon, lantaran bertepatan dengan waktu dimana rusa jantan, nan dikenal sebagai rusa jantan, mulai menumbuhkan tanduknya, tetapi juga mempunyai nama lain. 

Bulan purnama ini juga disebut ‘Thunder Moon’, merujuk pada angin besar awal musim panas nan terjadi pada saat bulan purnama terbit.

Sementara beberapa orang Eropa menjulukinya sebagai ‘Hay Moon’ lantaran bulan purnama ini muncul ketika para petani mengumpulkan pakan ternak setelah panen bulan Juli.

Menurut Old Farmer's Almanac, bulan purnama ini juga dikenal dengan beberapa nama lainnya, seperti:

  • Feather Moulting Moon (bulan bulu rontok)
  • Salmon Moon (bulan ikan salmon)
  • Berry Moon (bulan buah beri)
  • Moon When the Chokecherries are Ripe (Bulan Saat Buah Ceri Matang)
  • Raspberry Moon (bulan buah rasbery)
  • Thunder Moon (bulan guntur)
  • Halfway Summer Moon (bulan pertengahan musim panas)

Fakta Buck Moon

Pada tanggal 20 Juli 1969, Neil Armstrong menjadi orang pertama nan menginjakkan kakinya di Bulan. Dia juga menancapkan bendera Amerika Serikat di sana.
Pada 31 Juli 1999, abu astrogeolog Eugene Shoemaker disimpan di Bulan.

Apa nan kudu dilihat saat 'Buck Moon' menghiasi langit pada tanggal 10 Juli

Saat bulan purnama, Bumi berada tepat di antara mentari dan bulan, sehingga seluruh permukaan bulan bakal diterangi dari perspektif pandang kita.

Itu berfaedah tidak ada gambaran panjang alias relief dramatis seperti nan Anda lihat selama fase seperempat bulan.

Tanpa adanya bayangan, bulan purnama memberikan kesempatan ideal untuk menyelami area gelap lautan bulan, alias maria, nan terbentuk miliaran tahun lampau saat lava merendam kawah tumbukan akibat tumbukan asteroid nan dahsyat dan kemudian mendingin menjadi dataran basaltik nan luas. 

Garis-garis cerah nan dikenal sebagai sinar ejecta juga terlihat menjauh dari letak akibat besar seperti kawah Tycho nan luas nan merusak wilayah selatan bulan, di mana material reflektif diangkat dan dilemparkan ke seluruh permukaan bulan selama peristiwa nan sangat dahsyat. 

Di samping itu, 'Buck Moon' bakal menawarkan kepada para penonton kesempatan untuk mengingat kembali upaya berhistoris manusia dalam menjelajahi permukaan bulan. Juli 2025 bakal memperingati ulang tahun ke-56 dari pendaratan berhistoris Apollo 11 di bulan.

Sumber: Space.com dan Old Farmer`s Almanac