ARTICLE AD BOX

SEBANYAK 12 calon duta besar (dubes) RI untuk beberapa negara sahabat bakal menjalani uji kepatutan dan kepantasan (fit and proper test) di Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat hari ini, Minggu (6/7).
Sebelumnya, pada Sabtu (5/7) Komisi I juga sudah melakukan fit and proper test kepada 12 calon dubes lainnya. Dengan demikian, total ada 24 calon dubes RI nan bakal menempati posisinya masing-masing.
Ketua Komisi I DPR Utut Adianto menjelaskan bahwa seluruh Komisi I bakal menggelar rapat internal untuk mengecek ulang hasil fit and proper test setelah mendengar jawaban dari para calon dubes. Dikatakan bahwa kroscek silang itu bakal dituangkan dalam konklusi nan bakal menjadi bahan keputusan bersama.
“Minggu sore rapat internal. Mudah-mudahan sebelum maghrib, kami sudah bisa bersurat ke ketua DPR, ke ketua DPR. Mekanisme berikutnya ketua DPR bersurat ke Presiden. Presiden dalam perihal ini Kemenlu bersurat kepada negara nan bakal dituju. Apakah keberatan alias tidak dengan orang-orang ini,” jelasnya dalam keterangan nan diterima Media Indonesia pada Minggu (6/7)
Selain itu, Utut menilai Komisi I DPR bisa memutuskan menerima usulan nama calon dubes sesuai dengan surat presiden, menerima dengan menggeser negara nan dituju, alias dapat pula mengembalikan nama nan diusulkan pemerintah.
Akan tetapi, Utut belum bisa menyampaikan lebih lanjut mengenai kemungkinan para calon dubes bakal langsung diterima terutama untuk mengisi beberapa posisi dubes nan sudah kosong selama dua tahun. Ia mengatakan tidak mau berandai-andai lantaran kudu memandang hasil rapat internal sore ini.
“Kalau itu tergantung penilaian, enggak boleh rahasia,” kata Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Sementara itu, calon Dubes RI untuk Uni Emirat Arab (UEA) Judha Nugraha nan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri menjelaskan, ada beragam macam pertanyaan nan diajukan oleh personil DPR mengenai gimana meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan UEA.
“Di ruangan fit and proper test, para calon dubes diberi kertas untuk menjelaskan apa nan sudah disampaikan selama proses ujian itu berlangsung. Sidang dalam corak tertulis itu kelak disampaikan kembali kepada Komisi I,” jelasnya.
Sementara itu, calon dubes AS, Dwisuryo Indroyono Soesilo, pada sesi fit and proper test tidak berkomentar panjang dan hanya memberikan info daftar riwayat hidupnya serta mengatakan bahwa hasil uji kepantasan dan kepatutan bakal diputuskan oleh ketua DPR. (P-4)