Kenangan Dan Duka Di Camp Mystic: Kisah Pilu Di Balik Banjir Maut Texas

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
 Kisah Pilu di Balik Banjir Maut Texas Kenangan bagus Camp Mystic berubah menjadi duka setelah banjir bandang menewaskan 27 orang, termasuk anak-anak dan pembina.(AFP)

APRIL Ancira, seorang mantan peserta Camp Mystic, tetap menyimpan kenangan bagus masa kecilnya di sana. Sejak usia 8 hingga 14 tahun, setiap musim panas dia habiskan di perkemahan unik anak wanita nan terletak di tepi Sungai Guadalupe, Texas.

Namun, kenangan itu sekarang bercampur duka. Mendengar berita 27 orang—terdiri dari anak-anak dan pembina—meninggal bumi akibat banjir besar nan menerjang Camp Mystic membikin hatinya hancur.

“Rasanya seperti ditinju di perut,” ujar Ancira kepada CNN.

Ia menggambarkan Camp Mystic sebagai tempat nan “benar-benar ajaib”—sebuah ruang tumbuh nan penuh kasih, iman, dan kebersamaan bagi anak-anak, baik nan pemalu maupun nan supel.

“Saya tetap ingat lagu-lagu nan kami nyanyikan di sana,” ungkapnya. Bahkan, saat memandang video pemindahan para peserta kemah baru-baru ini, dia ikut menyanyi lirih mengikuti lagu nan berkawan di telinganya.

Bagi Ancira, kisah para pembina nan mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan anak-anak bukanlah perihal mengejutkan.

“Itu menggetarkan hati, tapi saya tidak kaget,” katanya. “Kalau para pembina itu dulunya juga pernah jadi peserta Mystic, mereka pasti tumbuh dengan nilai-nilai kepemimpinan dan kebersamaan. Di sanalah semua itu ditanamkan.”

Ancira juga mengenang sosok mendiang Dick Eastland, salah satu pendiri Camp Mystic, nan tewas saat berupaya menyelamatkan anak-anak dari terjangan banjir. Ia terkenang sungguh hangatnya Eastland ketika membantu dirinya menangkap ikan besar dan ikut berteriak-teriak senang.

“Dia seperti memeluk semua peserta kemah dengan semangat dan kegembiraannya. Kami merasa dicintai dan didukung,” ujarnya lirih.

Hadley, Si Kecil nan Penuh Keceriaan

Salah satu korban tewas nan telah teridentifikasi adalah Hadley Hanna, 8. Ia baru pertama kali ikut Camp Mystic tahun ini, namun menurut sang ibu, Carrie Hanna, Hadley tampak sangat menikmati suasana perkemahan.

“Ia adalah anak paling ceria dan penuh senyum,” ujar Carrie dalam wawancara sebelumnya, saat putrinya tetap dinyatakan hilang.

Kini, family Hanna meminta waktu untuk bersungkawa dalam tenang.

“Duka nan kami rasakan sangat luar biasa. Kami dengan rendah hati memohon privasi dan belas kasih dari semua pihak,” tulis mereka dalam pernyataan resmi kepada CNN. “Kami sangat menghargai doa, empati, dan pengertian Anda semua.”

Malam Doa untuk Korban

Senin (7/7) malam, para keluarga, mantan peserta, serta pembina Camp Mystic nan tinggal di wilayah Dallas, Texas, bakal berkumpul di George W. Bush Presidential Center. Acara ini bermaksud untuk mengenang para korban banjir dan menjadi ruang untuk saling menguatkan.

Dalam pengumuman nan tersebar di media sosial, mereka berencana untuk berdoa, menyanyikan lagu-lagu unik kemah, dan membacakan ayat-ayat nan biasa dibagikan saat aktivitas di Camp Mystic.

“Cinta dan support dari semua pihak sangat kami hargai. Tapi malam ini kami mau menjadikannya waktu nan khusus, bagi para gadis Mystic dan keluarganya untuk bersama-sama,” tulis penyelenggara dalam unggahan tersebut. (CNN/Z-2)