ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri Sosial Republik Indonesia, (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memberikan pembekalan kepada para Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat. Ini merupakan bagian dari persiapan pendampingan sebelum peluncuran resmi program Sekolah Rakyat melalui zoom meeting.
"Ini pertama kali buat kita semua. Kepala sekolahnya pertama, gurunya juga pertama, menterinya pun pertama. Jadi, enggak ada nan paling hebat, enggak ada nan paling pintar. Kita semua sedang belajar, bareng-bareng," ungkap Gus Ipul dalam keterangannya, Kamis (10/7/2025).
"Kita di sini saling memahami, menerjemahkan pendapat Presiden Prabowo soal Sekolah Rakyat. Mari kita gandeng tangan. Enggak ada nan di atas, enggak ada nan di bawah. Kita semua satu tim," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Ipul menjelaskan Kementerian Sosial memang ditunjuk sebagai penanggung jawab operasional Sekolah Rakyat, namun penyelenggaraan ini merupakan kerja berbareng lintas kementerian dan lembaga sebagaimana diatur dalam Inpres Nomor 8 Tahun 2025 tentang pengentasan kemiskinan.
"Banyak pihak terlibat sebagai pengarah dan pembina dari beragam kementerian hingga BUMN, BKN, dan pemerintah daerah. Untuk mendukung pelaksanaan, telah dibentuk beragam Satgas nan masing-masing dipimpin oleh kementerian teknis terkait. Karena itu, krusial untuk dipahami berbareng bahwa Kementerian Sosial tidak melangkah sendiri, ini adalah kerja tim nasional untuk mewujudkan pendapat Presiden Prabowo tentang Sekolah Rakyat," jelasnya.
Selain itu, Gus Ipul menyampaikan bahwa negara datang untuk memuliakan orang miskin melalui kebijakan afirmatif seperti Sekolah Rakyat, nan dirancang sebagai solusi spesifik untuk masalah spesifik, terutama dalam membuka akses pendidikan dan memutus rantai kemiskinan.
Ia melanjutkan Sekolah Rakyat bakal mulai beraksi di 100 titik pertama, terdiri atas 63 titik pada 14 Juli dan 37 titik di akhir bulan. Sebanyak 9.755 siswa telah terdaftar dalam tahap ini, dan jumlah itu bakal bertambah pada tahap kedua nan ditargetkan menjangkau total 20.000 siswa.
"Rekrutmen pembimbing dan siswa sudah selesai, Alhamdulillah. Besok, saat mulai belajar, bakal ada pemeriksaan kesehatan. Ini dicek rutin tiap tahun," kata Gus Ipul.
Gus Ipul juga menekankan bahwa Sekolah Rakyat tidak menerapkan seleksi akademik. Sebagai gantinya, bakal dilakukan pemetaan DNA talenta dan tes ilmu jiwa untuk mengenali potensi siswa. Teknologi nan digunakan dalam proses ini membantu pembimbing memahami kekuatan dan arah pekerjaan masa depan siswa.
"Tolong dicatat, tiga perihal ini kudu kita cegah ialah bullying, kekerasan seksual, dan intoleransi. Ini wajib diawasi bersama. Siswa juga bakal mendapat 6 set seragam, makan 3 kali sehari, dan perlengkapan belajar lengkap," tambah Gus Ipul.
Lebih lanjut, Gus Ipul mengingatkan para calon pembimbing Sekolah Rakyat untuk berterima kasih dan siap menjalankan amanah besar. Ia menekankan bahwa pembimbing bukan sekedar profesi, tapi bagian krusial dari pendapat Presiden. Guru, menurutnya, kudu datang sepenuh hati, menjadikan kelas sebagai ruang pemulihan, dan mengenali siswa sesuai potensi masing-masing.
Dalam kesempatan ini Gus Ipul menyampaikan pesan unik untuk para pembimbing nan terlibat dalam Sekolah Rakyat. Ia mengatakan di Sekolah Rakyat, setiap anak adalah kitab nan belum selesai ditulis.
"Tugas kita adalah menemani mereka menemukan kalimat terbaik dalam hidupnya. Guru nan baik tidak hanya menyalakan lilin di ruang kelas, tapi juga menyalakan api semangat dalam jiwa anak-anak didik kita," tegas Gus Ipul.
"Jika pendidikan adalah cahaya, maka Sekolah Rakyat adalah obor mini nan kita bawa ke tempat-tempat tergelap di negeri ini. Agar setiap anak tahu bahwa mereka tidak dilupakan," lanjutnya.
Apa nan dirasakan Gus Ipul juga dirasakan langsung oleh para guru. Salah satunya adalah Mawardi, pembimbing dari Sekolah Rakyat Sentra di Kabupaten Bogor.
"Secara pribadi saya sangat optimis, Bapak," ujar Mawardi.
"Roadmap nan disampaikan sangat jelas, ditambah support dari beragam kementerian, baik dari segi kurikulum, sarana, hingga kesiapan prasarana. Kemarin saya juga menyaksikan langsung simulasi Sekolah Rakyat di Jakarta dan Bekasi. Fasilitasnya sangat memadai, ada laptop, media pembelajaran, dan semangat baru dalam pendidikan," imbuhnya.
Mawardi juga menyoroti bahwa Sekolah Rakyat menjangkau anak-anak dari kalangan masyarakat nan selama ini kurang tersentuh jasa pendidikan formal.
"Kami sebagai lulusan PPG Prajabatan siap turun langsung, membangun pendidikan dari bawah. Di wilayah tempat saya mengajar, nomor pendidikan tetap rendah lantaran keterbatasan ekonomi dan fasilitas. Sekarang pemerintah hadir, membawa angan baru," lanjut Mawardi.
Selanjutnya, Gus Ipul menyampaikan apresiasi mendalam kepada Mawardi dan peserta pembekalan lain.
"Terima kasih, luar biasa. Penjelasanmu sangat baik, runtun, dan saya percaya Anda bisa menjadi pembimbing nan baik. Sampai ketemu lagi di kesempatan lain. Semoga Allah meridhai setiap upaya kita dalam menerjemahkan pendapat Presiden tentang Sekolah Rakyat," pungkas Gus Ipul.
Simak juga Video: Menko PM: 100 Sekolah Rakyat Beroperasi Penuh Awal Agustus
(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini