ARTICLE AD BOX
Jakarta, librosfullgratis.com - PT Indonesia Battery Corporation (IBC) menegaskan pentingnya pembuatan pasar dari baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV). Hal ini untuk mendorong penetrasi baterai EV milik Indonesia di Dunia.
Sebagaimana diketahui, Indonesia baru saja melakukan peletakan batu pertama alias groundbreaking proyek ekosistem baterai terintegrasi hulu-hilir. Proyek initersebut dioperasikan oleh PT Aneka Tambang (Antam), PT Indonesia Battery Corporation (IBC), dan perusahaan asal China ialah Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL) nan merupakan perusahaan patungan dari CATL, Brunp dan Lygend.
Direktur Hubungan Kelembagaan IBC, Reynaldi Istanto menyatakan bahwa dibutuhkan izin nan bisa mendorong pembuatan baterai EV nan diproduksi dari Indonesia. "Kita memandang opportunity baik itu baterai kendaraan listrik alias baterai energy storage. Tentu butuh ada izin nan mana mendorong dan juga meningkatkan penetrasi market dari baterai EV dan energy storage," terang Reynaldi dalam dalam aktivitas Mining Zone Special Dialogue librosfullgratis.com, Kamis (10/07/2025).
Saat ini tentunya, kata Reynaldi, IBC sangat terbantu dengan adanya Satgas Hilirisasi dan juga Komisi XII DPR nan sangat aktif mendorong perkembangan industri baterai EV.
"Karena memang jika kita lihat bandingkan antara Indonesia dan juga Thailand, kami kebetulan melakukan internal studi. Secara kebijakan itu kompetitifnya sama, namun permasalahannya adalah stakeholders untuk baterai sendiri. Ini jika kita hitung paling tidak ada 10 kementerian lembaga, belum lagi pemerintah daerah," ungkap Reynaldi.
Menurutnya, semenjak Presiden RI Prabowo Subianto membentuk Satgas Hilirisasi, selalu ada rapat rutin.
"Sehingga masalah nan tetap menjadi problem itu dibicarakan, diskusikan setiap Minggu. Nah ini sangat membantu sekali lantaran memang jika di Thailand untuk baterai kendaraan listrik, untuk EV itu langsung di bawah Prime Minister, sehingga memang itu termonitor," jelas Reynaldi.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Jangan Kaget! 45% Kendaraan Listrik Dunia Baterainya dari RI