Hashim Resmikan Pabrik Karet: Distribusi Jadi Lebih Efisien

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

librosfullgratis.com, Jakarta - Provinsi Aceh mencetak sejarah dalam industri karet nasional, dengan beroperasinya pabrik pengolahan karet remah pertama dan satu-satunya.

Menurut CEO Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo, kehadiran pabrik karet remah dari PT Potensi Bumi Sakti tersebut membawa angin segar bagi ribuan petani karet di seluruh Aceh nan selama ini kudu menjual hasil panen mereka ke luar daerah, terutama ke Medan.

Hashim mengungkap, dengan kapabilitas mesin terpasang sebesar 5 ton karet kering per jam alias 10 ton karet basah per jam, pabrik nan berada di atas lahan seluas 25 hektar di Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat ini menargetkan pengolahan hingga 100 ton karet kering per hari, alias sekitar 30.000 ton per tahun.

"Selama ini, petani karet kita kudu menanggung biaya angkut dan menghadapi perubahan nilai nan tidak menentu. Dengan adanya pabrik ini di wilayah sendiri, rantai pengedaran menjadi lebih efisien dan nilai jual bisa lebih kompetitif," ujar Hashim saat peresmian Pabrik Karet Remah, PT Potensi Bumi Sakti, seperti dikutip Selasa, (8/7/2025).

Gubernur Aceh Sambut Baik

Menanggapi hadirnya pabrik terkait, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf menyambut baik. Hal itu disampaikan saat menghadiri aktivitas peresmian.

"Ini adalah langkah nyata dalam membangun kemandirian ekonomi Aceh. Pemerintah Aceh sangat mengapresiasi inisiatif dari sektor swasta seperti PT Potensi Bumi Sakti nan berinvestasi di sektor riil dan memberdayakan petani kita," kata Muzakir.

"Kami berambisi kehadiran pabrik ini menjadi pemicu tumbuhnya industri hilir karet lainnya dan mempercepat pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal," imbuh dia.

Muzakir optomis, tak hanya berakibat pada sektor pertanian, pabrik diyakini juga membuka kesempatan lapangan kerja nan luas bagi masyarakat setempat dengan menyerap tenaga kerja lokal, pabrik ini secara langsung membantu mengurangi nomor pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga.

Lebih dari itu, lanjut Muzakir, pabrik diharapkan aktif mendukung program pembangunan wilayah melalui inisiatif Program Pemberdayaan Masyarakat, antara lain: pemberdayaan UMKM lokal, support bibit karet unggul bagi petani, program peternakan rakyat dan budidaya ikan air tawar.

"Multiplier effect dari kehadiran pabrik karet remah ini sangat besar. Tidak hanya petani nan merasakan manfaatnya, tetapi juga pelaku UMKM, family pekerja, dan masyarakat sekitar secara umum," dia menandasi.

Sebagai informasi, dengan beroperasinya pabrik remah karet ini, Aceh tidak hanya menegaskan perannya sebagai salah satu sentra karet nasional, tetapi juga menunjukkan komitmen untuk membangun ekonomi wilayah berbasis potensi lokal nan berkelanjutan.

Diketahui, PT Potensi Bumi Sakti, adalah perusahaan di bawah Arsari Group, sebagai pusat pengolahan strategis nan bisa menyerap produksi petani karet dari beragam wilayah di Aceh.