Fakta-fakta Pns Kemlu Ditemukan Tewas Di Kamar Kos Kawasan Menteng

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

librosfullgratis.com, Jakarta - Warga Menteng, Jakarta Pusat, digegerkan dengan penemuan jasad pria berinisial ADP (39) di dalam bilik indekos Guest House Gondia, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025).

Korban nan merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) ditemukan dengan kondisi kepala terikat isolasi.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menerangkan mayit korban pertama kali ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB setelah pihak kepolisian menerima laporan dari warga.

"Benar, pagi tadi kami menerima laporan dari penduduk mengenai penemuan seorang laki-laki nan meninggal bumi di dalam bilik kos area Gondangdia. Petugas Polsek Metro Menteng berbareng Unit Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat langsung mendatangi letak untuk melakukan olah TKP," kata Susatyo dalam keterangannya, Selasa (8/7/2025).

Susatyo menjelaskan, saat ditemukan, korban dalam posisi terbaring di atas kasur bilik indekos nomor 105. Kepala terikat lakban dan tubuhnya tertutup selimut di atas kasur.

"Korban berinisial ADP, laki-laki, usia 39 tahun, pegawai Kemlu asal Yogyakarta. Saat ditemukan, korban dalam posisi terbaring di atas kasur dengan kepala tertutup lakban dan tubuh tertutup selimut," ucap Susatyo.

Berikut sederet fakta-fakta mengenai PNS Kemlu ditemukan tewas di Kamar Kos Kawasan Menteng, dihimpun Tim News librosfullgratis.com:

1. Jasad Ditemukan dengan Kepala Terbungkus

Jasad laki-laki dengan kondisi kepala terbungkus selotip alias lakban ditemukan di dalam rumah kos, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng Jakarta Pusat pada Selasa (8/7/2025).

Jasad itu pertama kali ditemukan oleh penjaga kos pada pukul 08.30 WIB. Korban diketahui berjulukan ADP (39) asal Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Iya betul ada penemuan mayat," kata Kapolsek Menteng, Kompol Rezha Rahandhi dalam keterangannya, Selasa siang

Rezha membenarkan, jenazah dalam kondisi terbungkus. Kendati, dia belum menyimpulkan penyebab kematian korban.

Dia beralasan, proses penyelidikan tetap berjalan. "Itu tetap dalam penyelidikan. Ini tetap disusun lantaran baru selesai olah TKP," ucap dia.

2. Korban PNS Kemlu

Korban tewas berinisial ADP (39) nan ditemukan dengan kepala terbungkus di bilik indekos area Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, diketahui merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

"Saya tidak bisa mengatakan itu diplomat, tapi dari kata saksi nan di TKP itu mengatakan bahwa beliau itu adalah PNS Kementerian Luar Negeri," ujar Rezha dalam keterangannya, Selasa (8/7/2025)

Rezha mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan family korban. Saudara ipar korban sudah berada di Jakarta, sedangkan istrinya tetap dalam perjalanan dari Yogyakarta menuju ke Jakarta.

"Yang jelas untuk kerabatnya sudah ada alias kerabat istrinya, tapi untuk istrinya sendiri tetap perjalanan dari Yogya ke Jakarta mungkin tetap di pesawat alias gimana kami kurang monitor," ucap dia.

3. Belum Ditemukan Tanda Kekerasan

Polisi tetap menyelidiki penyebab kematian korban. Kendati kepala korban dalam kondisi terbungkus, tapi hasil visum luar belum menunjukkan adanya tanda-tanda pembunuhan alias kekerasan pada tubuh korban.

"Visum luar tanda-tanda kekerasan belum ditemukan," kata Rezha.

Saat ini jenazah korban sudah dibawa ke RSCM guna dilakukan autopsi.

"Karena nan bisa mengatakan itu, oh ini pembunuhan alias apa, kan dilihat dari hasil autopsi juga," ucap Rezha.

4. Tak Ada Barang nan Hilang

Lebih lanjut, Rezha menyampaikan bahwa seluruh peralatan milik korban tetap utuh di letak kejadian dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kehilangan. Bahkan, pintu bilik indekos korban dalam keadaan terkunci dari dalam saat ditemukan.

"Enggak ada sama sekali (barang hilang), jangankan kerusakan gitu," kata Rezha dalam keterangannya, Selasa (8/7/2025).

Polisi juga telah mengamankan sejumlah rekaman CCTV di sekitar letak indekos untuk keperluan penyelidikan.

"Pasti dibuka, kan ada beberapa CCTV nan menggunakan MMC alias memory card, ada juga nan via apa recorder," ujar Rezha.