Diplomat Kemlu Tewas Dengan Kepala Dilakban Alumni Ugm, Ganjar Pranowo Sampaikan Dukacita

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

librosfullgratis.com, Jakarta - Diplomat muda di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan nan ditemukan tewas dalam kondisi terlilit lakban di bilik kosnya rupanya alumni Fakultas Ilmu Hubungan Internasional FISIPOL Universitas Gadjah Mada (UGM) Angkatan 2005.

Fakta tersebut terungkap dari unggahan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) UGM nan diposting mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dalam akun instagramnya, @ganjarpranowo, Ganjar mengunggah ucapan duka KAGAMA nan menyampaikan belangsungkawa atas meninggalnya Arya.

Dipostingan itu, Ganjar menambahkan ucapan duka cita sebagai sesama alumni Universitas Gadjah Mada dalam postingan tersebut. Ganjar merupakan Ketua KAGAMA periode 2019 - 2024.

"Innalillahi wainnaillaihi rojiun. Semoga kebaikan ibadah beliau diterima Allah SWT & diampuni semua dosanya. Alfatihah," kata politikus PDI Perjuangan ini. 

Arya merupkan personil KAGAMA nan bekerja di Kementerian Luar Negeri sebagai Fungsional Diplomat Ahli Muda Direktorat Perlindungan WNI dan dikenal sebagai motor penggerak perlindungan WNI di luar negeri, termasuk pekerja migran dan korban perdagangan orang.

Petugas campuran kembali menggelar olah TKP kematian Arya Daru Pangayunan, diplomat muda Kemenlu nan ditemukan tewas dengan wajah tertutup lakban di bilik kostnya.

Profil dan Perjalanan Karir

Arya Daru Pangayunan merupakan laki-laki kelahiran Sleman, Yogyakarta, pada 15 Juli 1986. Arya merupakan lulusan Fakultas Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) merujuk info dari akun LinkedIn pribadinya.

Perjalanan karir Arya sebagai diplomat dimulai pada 2011-2013. Dia dipercaya menjadi staf di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yangon. Arya kemudian melanjutkan tugasnya sebagai third secretary pada bagian politik di KBRI Dili pada periode 2018-2020.

Arya sempat mengemban tugas sebagai Second Secretary nan menangani bagian ekonomi, sosial, dan budaya di KBRI Buenos Aires antara tahun 2020 hingga 2022.

Puncaknya, pada tahun 2025, Arya dipercaya menjabat sebagai Diplomat Ahli Muda di Direktorat Perlindungan WNI, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Judha Nugraha mengatakan semasa bertugasnya Daru sempat menangani tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan penanganan perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI).

Tangani Kasus Perdagangan Manusia

Sejumlah kasus TPPO dan penanganan perlindungan WNI nan ditangani Daru disebut Judha ada di wilayah Asia Tenggara dan Timur Tengah.

"Almarhum menangani tugas penanganan perlindungan untuk WNI untuk wilayah Asia Tenggara dan Timur Tengah. Menangani kasus-kasus seperti pemindahan di Turki. Di Iran," kata Judha, Rabu (9/7) di Yogyakarta.

Sedangkan untuk kasus TPPO, Daru pernah menangani kasus di Jepang. Namun kasus itu disebut Judha sudah selesai kasusnya. Daru juga pernah menjadi saksi kasus TPPO.

"Iya almarhum pernah menjadi saksi kasus TPPO di Jepang. Kasusnya sudah lama dan sudah selesai," urai Judha.

"Almarhum lebih banyak bekerja dipemulangan anak-anak terlantar. Terus evakuasi," imbuh Judha.