ARTICLE AD BOX
Markas gambling online (judol) di tiga kota/kabupaten digerebek Bareskrim Polri. Puluhan orang tersangka ditangkap dalam operasi tersebut.
Operasi serentak itu dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2025. Para tersangka mengelola gambling online Tanjung899 dan Akasia899.
Penggerebekan ini dilakukan di Desa Cibubur, Cikeas Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor; di dua rumah di Kelurahan Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi, dan di dua rumah di Kelurahan Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Berikut fakta-faktanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Sebanyak 22 Tersangka Ditangkap
Direktorat Tindan Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri membongkar gambling online jaringan internasional China dan Kamboja di tiga letak di Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Botabek). Sebanyak 22 orang dijerat dalam operasi serentak ini.
"Dari 22 orang nan kami amankan, telah ditetapkan sebagai tersangka," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani, dalam keterangannya, Jumat (18/8/2025).
Salah satu tersangka berinisial AN ditangkap saat sedang berpiknik di Bali dengan istrinya. Dia adalah pengelola gambling online nan bermarkas di Tangerang.
2. Sebar Promosi Besar-besaran Via WhatsApp
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Brigjen Djuhandani mengatakan, tersangka dalam kasus ini menjalankan situs judol Tanjung899 dan Akasia899. Mereka menggunakan ribuan kartu perdana untuk promosi besar-besaran melalui WA dan Telegram.
"Dari penindakan tersebut, tim mengamankan 22 orang tersangka dan peralatan bukti berupa 354 unit handphone dari beragam merek dan tipe, 1 unit mobil, 23 set komputer dengan CPU. 1 unit modem, 2.648 kartu perdana dari beragam provider, 5 buah kitab tabungan, 18 kartu ATM, 8 buah laptop, 9 flashdisk, 11 router WiFi," kata Djuhandani.
Adapun ribuan kartu perdana itu digunakan untuk menjalankan aktivitas gambling online. Mereka membikin banyak akun whatsapp hingga Telegram untuk mempromosikan judol lewat pesan singkat nan dikirimkan.
"Satu hari dapat membikin 500 akun WA dan dengan akun itu pelaku melakukan promosi permainan gambling online dengan langkah mengirimkan pesan broadcast berisi rayuan dan kemudahan deposit serta menjanjikan kemudahan kemenangan ke nomor handphone nan didapat dari database jaringan pertaruhan online," jelas dia.
Baca selanjutnya dikendalikan dari China dan Kamboja
Foto: Rachman Haryanto
3. Punya Bos Masing-masing
Djuhandani mengungkapkan ketiga golongan pelaku ini mempunyai bos masing-masing. Salah satu bosnya, ialah AN, ditangkap saat sedang berpiknik di Denpasar, Bali.
"Tersangka atas nama AN berkedudukan sebagai pengelola server, sekaligus marketing judol, ditangkap di Bali," kata Djuhandani.
Sementara itu, Kombes Donny Alexander mengatakan, jaringan nan dibongkar, ialah di Bogor, Bekasi, dan Tangerang, ini mempunyai tiga bos berbeda.
"Jadi tiga TKP ini bosnya beda-beda. AN itu nan mengendalikan di Tangerang. Dua lagi itu RA dan DN," kata Donny.
4. Server di China dan Kamboja
Para tersangka mengoperasikan situs Tanjung899 dan Akasia899, nan berada di Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, dan Kabupaten Tangerang. Jaringan gambling online internasional ini mempunyai server di China dan Kamboja.
"Situs gambling online dikendalikan para tersangka ini mempunyai server nan berada di China dan Kamboja, di mana domain nan digunakan oleh para tersangka nan ada di Indonesia ini adalah Akasia899 dan Tanjung 899," jelas Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani, dalam keterangannya, Jumat (18/7/2025).5.
Djuhandhani menyebut para tersangka juga terafiliasi dengan pemasok gambling nan berada di China dan Kamboja. Mereka mengoperasikan pertaruhan tersebut dengan menggunakan kartu perdana nan telah teregistrasi info kependudukannya.
5. Hasil Judol Disamarkan ke Kripto
Pelaku gambling online (judol) jaringan China dan Kamboja di Bogor, Bekasi, dan Tangerang menggunakan mata duit mata uang digital sebagai modus menyamarkan pendapatannya. Penyamaran itu dilakukan untuk mengelabui laporan finansial seolah duit nan didapat pelaku hasil hadiah.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan para pelaku mulanya membikin rekening atas nama orang lain. Rekening ini sebagai wadah untuk menampung uang-uang hasil judol nan dicairkan dari duit kripto.
"Pelaku menempatkan finansial dengan modus mata duit kripto. Dari mata duit mata uang digital tersebut pelaku menggunakan beberapa payment gateway (gerbang pembayaran) untuk mencairkan mata duit mata uang digital tersebut ke rekening rupiah seolah-olah duit hasil kejahatan tersebut berasal dari pembelian alias penjualan suatu barang," ujar Djuhandhani dalam keterangannya, Jumat (18/7/2025).
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini