ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengecam mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, mengenai perundingan tenteram di Ukraina. Dia juga mengisyaratkan ketertarikannya untuk menjatuhkan sanksi-sanksi baru terhadap Moskow.
"Kami mendapatkan banyak omong kosong nan dilemparkan kepada kami oleh Putin jika Anda mau tahu nan sebenarnya. Dia sangat baik sepanjang waktu, namun rupanya tidak ada artinya," kata Trump dalam sebuah rapat kabinet di Gedung Putih dilansir AFP, Selasa (8/7/2025).
Trump juga berkomentar mengenai rancangan undang-undang nan diusulkan oleh Senat untuk memberikan hukuman lebih lanjut terhadap Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihatnya dengan sangat kuat," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump buka bunyi mengenai hasil teleponannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia menegaskan tidak ada perkembangan apapun mengenai perang Rusia dan Ukraina setelah satu jam teleponan dengan Putin.
Dilansir AFP, Jumat (4/7/2025), Trump mengatakan tidak membikin kemajuan apa pun Putin mengenai upaya mengakhiri perang Ukraina. Ia menyebut Putin bersikeras bakal tetap berpegang pada tujuannya dalam bentrok tersebut.
"Itu adalah panggilan telepon nan cukup panjang, kami membicarakan banyak perihal termasuk Iran, dan kami juga membicarakan, seperti nan Anda ketahui, perang dengan Ukraina. Dan saya tidak senang dengan itu," kata Trump kepada wartawan.
Ketika ditanya apakah dia telah bergerak lebih dekat ke kesepakatan untuk mengakhiri perang? Trump menjawab tidak ada perkembangan apapun. "Tidak, saya tidak membikin kemajuan apa pun dengannya sama sekali," imbuhnya.
Pandangan Trump terhadap panggilan telepon tersebut sangat suram. Ia pun mengaku kekecewaan dengan pemimpin Rusia tersebut.
Sementara itu, Putin sebelumnya juga sempat menjelaskan hasil teleponan dirinya dengan Trump. Ia menegaskan Rusia tidak bakal meyerah dengan tujuannya.
"Presiden kami mengatakan bahwa Rusia bakal mencapai tujuan nan ditetapkannya, ialah penghapusan akar penyebab nan menyebabkan keadaan saat ini," kata ajudan Kremlin Yuri Ushakov kepada wartawan.
"Rusia tidak bakal menyerah pada tujuan ini," sambung dia.
(wnv/wnv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini