Timnas Indonesia Krisis Striker, Siapa Penerus Bepe, El Loco, Dan Kurniawan Di Tim Garuda?

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

librosfullgratis.com, Jakarta - Timnas Indonesia krisis striker dan situasi tersebut pastinya sangat menggelisahkan. Apalagi, round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 area Asia sudah di depan mata.

Pada Oktober nanti, tepatnya pada 8 dan 11, Skuad Garuda bakal melakoni dua laga berat melawan Arab Saudi dan Irak.

Jika mau lolos ke putaran final, tak ada pilihan lain bagi pasukan Patrick Kluivert tersebut selain kemenangan dalam duel nan berjalan di King Abdullah Sports City, Riyadh tersebut.

Sejauh ini, Timnas Indonesia belum punya striker alias pemain nomor 9 nan betul-betul bisa diandalkan sebagai pengganti Ole Romeny. Pemain berumur 25 tahun tersebut dipastikan tidakhadir lantaran tetap dalam tahap pemulihan pascaoperasi kaki.

Pelatih Tim Garuda, Patrick Kluivert, sebenarnya sudah mendapat dua amunisi anyar di lini serang, ialah Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra.

Hanya saja, Miliano Jonathans sejatinya bukan striker murni. Di klubnya, Utrecht, dan klub sebelumnya, Vitesse, pemain berumur 21 tahun itu biasanya tampil sebagai penyerang sayap dan sesekali jadi gelandang serang.

Yuk gabung channel whatsapp librosfullgratis.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Zijlztra Minim Pengalaman

Mauro Zijlstra memang bebeperan sebagai striker. Namun, saat melawan Lebanon dalam FIFA matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lampau tombak Volendam itu tak bisa mencetak sebiji gol pun nan membikin laga berhujung seri tanpa gol.

Pengalaman nan minim di level Internasional serta usia nan tetap muda, 20 tahun, membikin Indonesia tak bisa berambisi banyak kepada Mauro Zijlstra.

Mengingat putaran keempat kualifikasi kian dekat, ada baiknya PSSI terus memburu sosok striker lapar gol nan bisa diandalkan demi mewujudkan misi ke pentas terakbar dua tahun mendatang di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Minimnya stok striker mengingatkan kita ke tahun-tahun silam di mana Skuad Garuda tak pernah sunyi dari bomber-bomber berbakat. Beberapa di antaranya adalah:

Bambang Pamungkas

Ia salah satu pendulang gol kebangaan Timnas Indonesia, juga Persija Jakarta. Legenda nan sekarang berumur 45 tahun tersebut nyaris tak pernah tidakhadir memihak timnas, dari 1999 hingga 2012.

Bepe, demikian dia biasa disapa, punya banyak caps bareng timnas, 86, dengan koleksi 38 gol. Ketajamannya menggila pada Piala AFF 2022, di mana saat itu Bepe mengukuhkan dirinya sebagai top skorer dengan torehan delapan gol.

Di Persija, nama Bepe eksis hingga kini. Ia disegani, juga dihormati, berkah dua gelar nan dia persembahkan bagi Macan Kemayoran, Liga 1 2001 dan 2018.

Cristian Gonzales

Di masa jayanya, tak ada striker nan ditakuti selain Cristian Gonzales. Jejaknya terlihat jelas di sejumlah tim beken Indonesia seperti PSM Makassar, Persib Bandung, terlebih di Persik Kediri.

Cristian Gonzales predator tulen. Puluhan gol nan dia ceploskan ke gawang musuh mengukuhkannya sebagi top skorer Divisi Utama Liga Indonesia 2005, 2006, 2007/2008, plus Liga Super Indonesia 2008/2009.

Kegokilannya tersebut mengantarkan sang El Loco ke Timnas Indonesia via program naturalisasi dan resmi jadi WNI pada November 2010. Selama di Timnas Indonesia, dari 2010 sampai 2015, striker asal Uruguay sudah tampil 34 kali dengan koleksi 14 gol.

Kurniawan Dwi Yulianto

Remaja 1990-an hingga awal 2000-an sangat mengenalnya apalagi menjadikannya idola. Di masa itu, semua mau seperti Kurniawan Dwi Yulianto, keren dan beken.

Statusnya sebagai pemain Timnas Indonesia, terlebih saat berlatih di Italia, membikin eks pilar PSM Makassar, Persebaya Surabaya, dan Persija Jakarta menjadi serbuan para fans.

Sampai saat ini, eks asisten pembimbing Como 1907 tetap menjadi pemain Timnas Indonesia pengoleksi gol terbanyak sepanjang sejarah Piala AFF dengan 13 gol.