ARTICLE AD BOX
Jakarta, librosfullgratis.com - Lokasi rumah subsidi selalu berada di tempat nan jauh dan akses nan sulit. Maka, nyaris tidak pernah ditemukan rumah subsidi berada di wilayah perkotaan seperti Kota Bekasi Kota, Depok serta Kabupaten Tangerang.
"Kalau rumah subsidi mendekati wilayah perkotaan nan pasti pengembangnya ngga bisa membeli tanahnya lantaran masalahnya tanah mahal," kata Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia ( Apersi ) Junaidi Abdillah kepada librosfullgratis.com, Jumat (20/12/2024).
Hal itu nan membikin rumah subsidi tidak ada di wilayah perkotaan, pasalnya nilai tanah di Detabek kota sudah di atas Rp 1 juta per m. "Gak ada, Depok apalagi. Bekasi mungkin kabupaten, Cikarang kabupaten, kota Bekasi ngga ada. Tangerang juga wilayah pinggir seperti Tigaraksa," kata Junaidi.
Ia pun memberi bocoran bahwa nilai tanah nan bisa dibeli oleh developer untuk rumah subsidi adalah sebesar Rp 350 ribu/m2. Pasalnya rumah subsidi di Jabodetabek mempunyai pemisah maksimum nilai di kisaran Rp 185 juta. Selain itu, tanah untuk akomodasi umum di perumahan subsidi juga menjadi biaya nan kudu ditanggung pembeli.
"Berkisar maksimal di 350 ribu/m2, itu nan bisa dibangun rumah tapak bersubsidi. Karena misal 1 Ha, hitungannya 60% untuk rumah kavling, dan 40% akomodasi umum seperti lapangan, dan jalan, itu terbebani ke kavling," ujar Junaidi.
"Yang pasti komponen di luar gedung itu paling banyak prasarana jalan, jaringan listrik, air fasum itu biaya juga nan bakal dibebankan unit rumah, jika meliha gedung ngga seberapa tapi komponen lain perizinan dan sebagainya itu," lanjutnya.
Karenanya tinggal tugas pemerintah gimana memberikan prasarana nan mudab terjangkau dari rumah subsidi dan memberikan transit oriented development (TOD) sehingga masyarakat terhindar dari kemacetan.
Kondisi ini agak berbanding dengan rumah subsidi di luar kota besar. Rumah subsidi tidak begitu jauh dari wilayah perkotaan.
"Padahal wilayah lain ya nyaris semua di sekitar kota. Hanya di kota besar Jakarta, Surabaya, Medan rumah tapak subsidi agak jauh dikit, selain rumah di sekitar kota sedang alias berkembang itu pasti dalam kota alias gak jauh lah dari kota," ujar Junaidi.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Menteri PKP: Program 3 Juta Rumah Tak Gratis, Tapi Meringankan
Next Article Waduh! 80% Rumah Subsidi Tidak Berpenghuni