Tak Sangka Masuk Final Wimbledon, Iga Swiatek Puji Amanda Anisimova

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Tak Sangka Masuk Final Wimbledon, Iga Swiatek Puji Amanda Anisimova Ilustrasi.(Youtube)

IGA Swiatek menyemai asa untuk meraih gelar pertama di Wimbledon jenis 2025. Petenis Polandia itu berambisi bisa merengkuh trofi perdana di turnamen grand slam rumput.

Swiatek bakal meladeni unggulan ke-13 asal Amerika Serikat, Amanda Anisimova, pada partai puncak nan berjalan malam ini WIB. Ini menjadi pertemuan pertama keduanya di level profesional.

Anisimova sebelumnya secara mengejutkan menyingkirkan unggulan teratas Aryna Sabalenka dalam pertandingan tiga set nan ketat. Swiatek pun memasang kewaspadaan tinggi dan mengakui lawannya punya modal kuat untuk final.

"Yang jelas dia pasti sedang bermain sangat bagus. Dia juga tampil luar biasa di turnamen sebelum Wimbledon, mencapai final di Queen's. Dia tahu langkah bermain di rumput. Dengan style permainannya, permukaan ini cocok untuknya. Jadi ini bakal menjadi tantangan," ucap Swiatek.

Bagi Swiatek, ini final Wimbledon perdana dalam kariernya setelah hanya sampai perempat final pada 2023. Usai tampil impresif di turnamen Bad Homburg bulan lalu, juga di permukaan rumput, Swiatek mulai menunjukkan peningkatan signifikan dan mendapat kepercayaan diri di lapangan rumput.

Swiatek mengaku tak menyangka bisa melangkah hingga ke final Wimbledon. Pasalnya, dia dikenal lebih andal di lapangan tanah liat. Final Wimbledon kali ini menjadi gebrakan nan menjadi titik lemah dalam kariernya.

"Sejujurnya, saya apalagi tidak pernah bermimpi bisa bermain di final. Jadi saya betul-betul sangat antusias dan bangga pada diri saya sendiri. Saya tidak tahu, tenis terus memberikan kejutan," ujar Swiatek nan sekarang berumur 24 tahun.

Andai sukses, gelar Wimbledon bakal melengkapi koleksi grand slam Swiatek nan sebelumnya meraih empat gelar di Roland Garros dan satu di AS Terbuka 2022. Ia sempat merosot dari ranking atas bumi tetapi sekarang kembali ke jejeran empat besar.

"Setiap Slam itu sangat berbeda. Sulit untuk membandingkan perjalanan di masing-masing turnamen. Namun, sekarang saya menikmati emosi baru lantaran sedikit lebih nyaman di atas rumput. Mungkin saya jadi lebih memikirkannya."

"Anda kudu mengikuti insting. Ini semacam perihal nan menyenangkan dan berbeda dari permukaan lain. Anda punya lebih banyak waktu membangun reli," kata Swiatek.

Sementara itu, Anisimova dalam moral tinggi usai sukses membungkam keraguan banyak pihak setelah lolos ke final Wimbledon untuk pertama kali. Capaian itu menjadi momen emosional bagi Anisimova nan sempat dijuluki bintang masa depan usai menembus semifinal French Open di usia 17 tahun pada 2019. 

Terlebih, dia sempat mengalami depresi hingga memutuskan untuk vakum dari bumi tenis pada 2023. "Saat datang ke sini, saya mengatakan bahwa rasanya sangat spesial apalagi setelah tahun lampau kandas lolos dari babak kualifikasi," ungkapnya.

"Ini betul-betul luar biasa. Soal etos kerja, saya merasa sangat menikmati proses latihan dan perjalanannya. Saya yakin, dengan itu, hasil bakal datang dengan sendirinya," ucap Anisimova.

Anisimova belum pernah berjumpa Swiatek sejak beranjak ke level profesional. Namun keduanya mempunyai sejarah pertemuan sejak tetap di level junior. Swiatek pernah mengalahkan Anisimova dalam dua set langsung di final Junior Fed Cup. (AFP/I-2)