Sekolah Rakyat Di Jawa Tengah Akan Tampung 1.075 Siswa 

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Sekolah Rakyat di Jawa Tengah bakal Tampung 1.075 Siswa  Sekolah Rakyat disiapkan Pemerintah Kabupaten Blora dengan merehabilitasi eja DD Negeri Balun 4 di Kecamatan Cepu siap beraksi tahun aliran baru ini menampung 50 siswa SMA(Akhmad Safuan/MI)

TAHUN aliran 2025/2026 11 Sekolah Rakyat (SR) di Jawa Tengah (Jateng) di tingkat SMP maupun SMA bakal mulai beroperasi. Sebanyak 1.075 siswa berasal dari kurang bisa telah di lolos seleksi dan siap mengikuti pendidikan.

Sejumlah pemerintah wilayah di Provinsi Jawa Tengah berbareng Kementerian Sosial telah menyiapkan sekolah rakyat (SR). Pemerintah Kabupaten Blora misalnya menyiapkan sekolah rakyat tingkat SMA dengan menggunakan gedung eks SD Negeri Balun 4 di Kecamatan Cepu, Blora nan telah direhabilitasi dengan melengkapi akomodasi baru seperti asrana siswa dan guru, laboratorium, sarana olahraga hingga laboratorium dan siap menampung 50 siswa (2 rombel).

"Rehabilitasi SD Negeri Balun 4 menjadi sekolah rakyat sudah selesai dilakukan termasuk sarana putra-putrinya, tahun ini telah menerima 50 siswa apalagi kepala sekolah juga telah ditetapkan," kata Bupati Blora Arief Rohman Minggu (6/7).

Hal serupa juga diungkapkan Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari. Ia mengatakan untuk sekolah rakyat telah disiapkan di lahan seluas 8,5 hektare nan berada di Desa Bandengan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal. Ia menjelaskan untuk tahap awal ini tetap Ajan menggunakan akomodasi lain untuk mempercepat proses dimulainya sekolah rakyat tersebut.

Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah Imam Maskur menyampaikan sebanyak 1.075 siswa dari family kurang mampu, lanjut Imam Maskur, telah lolos seleksi dan verifikasi. Ia mengatakan untuk sekolah dengan sistem boarding (sekolah berasrama) nan seluruh biaya pendidikan gratis, sehingga pada tahun aliran 2025/2026 sekolah rakyat tersebut tejah dapat beroperasi.

"Calon siswa dipilih secara ketat melalui sistem seleksi nan merujuk pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dilanjutkan proses verifikasi langsung di lapangan oleh pendamping sosial," ujar Imam Maskur.

Berdasarkan info diterima, ungkap Imam Maskur, sekolah rakyat tersebut ialah Sentra Terpadu Kartini Temanggung125 siswa SMA (5 rombel), Sentra Antasena Magelang 100 siswa SMP (4 rombel),  Sentra Satria Baturaden Banyumas 50 siswa SMP (2 rombel), Sentra Margo Laras Pati 100 siswa SMP (4 rombel) dan Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta 200 siswa SMA (8 rombel). (H-4)