Peserta Lega, Data Nonaktifkan Bpjs Kesehatan Pbi Di Jawa Tengah Dikoreksi

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Peserta Lega, Data Nonaktifkan BPJS Kesehatan PBI di Jawa Tengah Dikoreksi Kantor Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah di Jalan Pahlawan Kota Semarang(Akhmad Safuan/MI)

SETELAH dilakukan koreksi kembali Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) terhadap penonaktifan kepesertaan BPJS Kesehatan, jumlah peserta Penerima Bantuian Iuran (PBI) yang dinonaktifkan di Jawa Tengah turun. Dari sebelumnya 1,1 juta penduduk menjadi 267.029 warga.

Peserta BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI) di Jawa Tengah sebelumnya sempat panik lantaran terjadi penonaktifan. Sebab saat mereka hendak berobat maupun melakukan pemeriksaan kesehatan di akomodasi jasa kesehatan (faskes), mereka kudu mengeluarkan biaya sendiri.

Namun, para peserta sekarang dapat bernafas lega. Itu setelah dilakukan koreksi Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) terhadap penonaktifan 1,1 juta kepesertaan BPJS Kesehatan di Jawa Tengah sebagai besar telah pulih (kembali aktif), hingga jumlah peserta nonaktifkan dalam BPJS PBI tersebut sekarang hanya tinggal 267.029 warga.

"Awalnya saya kaget lantaran tiba-tiba kepesertaan BPJS PBI nonaktifkan, sehingga untuk berobat terpaksa mengeluarkan biaya sendiri tidak lagi ditanggung BPJS," kata Rina,23, seorang pekerja di sebuah pabrik garmen di Demak.

Hal serupa juga diungkapkan Muhammad, 55, pekerja di sebuah pabrik Kawasan Industri di Kota Semarang bahwa banyak rekan-rekannya satu pabrik nan kaget dan bingung lantaran kepesertaan BPJS PBI statusnya nonaktifkan, sehingga melalui organisasi pekerja dan dinas sosial segera dilakukan pelurusan data.

"Alhamdulillah sekarang sudah aktif lagi sebagai peserta BPJS Kesehatan PBI, meskipun untuk sejumlah tekanbyabg sudah meninggal memang nonaktifkan," ujar Ardi,45, pekerja di sebuah pabrik di Karangjati, Kabupaten Semarang.

Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah Imam Maskur membenarkan adanya koreksi Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) tersebut, sehingga sebagian besar dari 1,1 juta penduduk nan sebelumnya nonaktifkan BPJS Kesehatan PBI, sekarang telah aktif kembali hingga dapat menerima support tersebut.

"Jumlah peserta BPJS Kesehatan PBI Jawa Tengah nan nonaktifkan sekarang tersisa  267.029 warga, perihal itu lantaran  beberapa aspek seperti 9.900 peserta terdata telah meninggal dunia, 27.763 orang beranjak segmen, 12.890 pekerjaannya tidak sesuai lantaran PNS alias TNI/Polri, 216.476 masuk desil 6-10 pada DTSEN," lanjutnya.

Kriteria desil 6-10 tersebut, menurut Imam Maskur, mengindikasikan bahwa mereka dianggap sudah bisa secara ekonomi sehingga tidak lagi memenuhi syarat sebagai penerima PBI, namun perihal ini telah dikoordinasika dengan BPJS Kesehatan dan jejeran dinas sosial di kabupaten/kota untuk membuka kemungkinan reaktivasi bagi penduduk  yang mesih memerlukan jasa BPJS PBI. (H-4)