Pesan Abraham Liyanto Di Media Gathering Mpr Ri, Media Jembatani Isu Pengelolaan Sda Dan Pembangunan Berkelanjutan

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

librosfullgratis.com, Jakarta Wakil rakyat dan insan media berkumpul dalam Media Gathering MPR RI Tahun 2025 nan berjalan di Aruna Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kegiatan ini menjadi ruang krusial dalam menguatkan sinergi antara lembaga legislatif dan media dalam mengangkat isu-isu strategis, terutama mengenai pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan pembangunan berkelanjutan.

Ketua Badan Sosialisasi MPR RI, Ir. Abraham Liyanto, menegaskan bahwa media mempunyai peranan vital dalam menyampaikan pesan edukatif kepada publik. Media dianggap bisa menjadi penghubung antara persoalan lingkungan dengan kesadaran masyarakat nan lebih luas.

"Melalui info dan edukasi nan tepat, media massa dapat memotivasi masyarakat untuk berkedudukan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan sehingga media massa menjadi jembatan dalam menghubungkan isu-isu mengenai pengelolaan sumber daya alam dengan pembangunan berkelanjutan," ujar Abraham Liyanto saat membuka acara.

Acara nan mengusung tema "Penguatan Tata Kelola Sumber Daya Alam Melalui Publikasi Media Dalam Mendukung Pembangunan Daerah" ini dihadiri beragam pihak, antara lain Gubernur NTB H. Lalu Muhammad Iqbal, Sekretaris Jenderal MPR Siti Fauziah, personil MPR I Dewa Gde Agung, staf unik Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat Usman Kasong, serta perwakilan biro humas MPR dan DPD. Sebanyak 90 wartawan dari media cetak, daring, dan elektronik juga turut hadir.

Pengelolaan SDA Bertujuan untuk Kemakmuran Rakyat

Membacakan sambutan Ketua MPR, Abraham menyebut pengelolaan sumber daya alam nan dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat kudu tetap memperhatikan kelestarian dan kegunaan lingkungan hidup. Pengelolaan sumber daya alam mempunyai peran ganda, ialah sebagai modal pertumbuhan ekonomi dan sekaligus penopang sistem kehidupan.

Menurut Abraham, Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai sumber daya alam nan melimpah. Sumber daya alam nan dimiliki Indonesia berkedudukan krusial dalam perekonomian nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mendukung pembangunan negara.

"Pengelolaan sumber daya alam di Indonesia diatur di dalam UUD NRI Tahun 1945 dalam Pasal 33  ayat 3, ialah bumi dan air dan kekayaan alam nan terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat," jelas Senator dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.

Namun, Indonesia mempunyai tantangan dalam pengelolaan sumber daya alam nan berkelanjutan. Sumber daya alam daya mineral seperti emas, batubara, nikel, minyak bumi, jika dikelola dengan baik dapat mendukung pembangunan nasional.

"Namun aktivitas penambangan sumber daya mineral ini dapat membawa banyak sekali akibat jelek nan sangat signifikan terhadap lingkungan masyarakat di sekitarnya. Eksploitasi sumber daya alam nan tidak bertanggung jawab dan pengelolaan nan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi berkepanjangan seringkali menyebabkan kerusakan lingkungan seperti deforestasi dan pencemaran air serta punahnya keanekaragaman hayati. Juga bentrok antara manusia," terang Abraham.

Pentingnya Peran Media Membangun Kesadaran Masyarakat

Pemanfaatan sumber daya alam nan berlebihan memunculkan kejadian seperti menurun drastisnya populasi gajah, harimau, orang utan, lantaran semakin sempit wilayah habitatnya, dan bentrok antar manusia. Isu-isu ini perlu diangkat agar menjadi perhatian kita semua.

Dalam kaitan itu, Abraham menegaskan media mempunyai peran sangat krusial untuk membangun kesadaran masyarakat untuk berkedudukan aktif menjaga kelestarian lingkungan. Media bisa menyampaikan info edukasi dan pesan-pesan inspiratif nan mendorong tindakan nyata dalam menjaga kelestarian alam.

Terkait Media Gathering MPR ini, Abraham berambisi Media Gathering MPR ini semakin mempererat tali silaturahmi antara Pimpinan MPR, personil MPR, dan para insan pers sebagai mitra dalam mengkomunikasikan kerja-kerja politik dari lembaga di parlemen, di dalamnya MPR, DPR, dan DPD.

Sementara itu Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan penghormatan atas kehadiran media dalam Media Gathering MPR RI di NTB. "Bagi pemerintah Provinsi NTB, ini penghormatan besar menerima kehadiran teman-teman media dalam Media Gathering ini. NTB sudah banyak dikenal tapi perlu lebih banyak dikenal lagi," katanya.

Lalu Muhammad Iqbal mengungkapkan NTB mempunyai potensi nan sangat besar. Masih banyak potensi NTB nan belum dimanfaatkan. "Pulau Sumbawa bukan hanya mempunyai alam nan indah, tetapi juga mempunyai persediaan emas terbesar di Indonesia," ujarnya memberi contoh.

Potensi lainnya adalah udang vaname. Secara nasional, kontribusi udang vaname dari NTB sebesar 20 persen. Di selatan Pulau Lombok ada potensi ikan laut dalam seperti cakalang dan ikan tuna. Kemudian potensi jagung dan beras. Produksi jagung NTB tahun lampau 1,2 juta ton, tahun ini diperkirakan 1,5 juta ton. Produksi beras NTB tahun lampau 1,1 juta ton, tahun ini diperkirakan 1,3 juta ton. "Kami banyak sekali mendapat support dari pemerintah untuk ketahanan pangan," kata Gubernur.

Tak kalah krusial adalah menjadikan NTB sebagai lokasi wisata kelas dunia. "Dengan support dan suport dari media untuk ikut memperkenalkan NTB ke bumi luar setidak-tidaknya kepada publik di Indonesia, kami bakal bangkit bersama-sama untuk membikin NTB lebih makmur dan lebih mendunia," pungkasnya.