Penjelasan Logis, Madura United Beberkan Alasan Mengapa Piala Indonesia Wajib Digelar!

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

librosfullgratis.com, Pamekasan - Madura United meminta PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengkaji ulang penambahan kejuaraan pendamping BRI Super League selepas perubahan izin pemain asing.

Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) PT LIB nan berjalan di Jakarta, (7/7/2025), salah satu poin nan ditetapkan adalah penambahan pemain asing.Klub sekarang berkuasa mendaftarkan hingga 11 ekspatriat dengan delapan diantaranya bisa dimainkan bersamaan.

Sebelumnya, tim-tim hanya bisa mendaftarkan delapan pemain dan hanya enam nan bermain di lapangan. Menanggapi perihal tersebut, manajer Madura United, Umar Wachdin mengakui bakal membahasnya dengan internal tim terlebih dulu.

Sebab, mereka sejatinya telah mempunyai delapan pemain asing. Kerim Palic, Pedro Monteiro, Jordy Wehrmann, Iran Junior dan Lulinha dipertahankan dari musim lalu. Sementara Valeriy Gryshyn, Ruxi, dan Balotelli dihadirkan di bursa transfer.

"Jika tidak berubah, kami cukup. Tapi lantaran berubah kami membenahi diri dan menyiapkan tim juga. Regulasi sudah jadi keputusan, tentu kami butuh tambahan (pemain asing)," bukanya.

Yuk gabung channel whatsapp librosfullgratis.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Kompetisi Pendamping Sebuah Kebutuhan

Andai semua tim memaksimalkan delapan pemain asing sekaligus, tentu hanya tersisa tiga slot bagi pemain lokal. Dengan satu diantaranya diberikan kepada pemain U-22.

Kesempatan bermain nan semakin tipis bagi pemain lokal, membikin kejuaraan sekunder jadi penting. Sebab, para pemain memerlukan menit bermain nan setara.

"Andai regulasinya tidak berubah pun, adanya kejuaraan tambahan itu bakal sangat baik. Klub-klub punya jatah 35 pemain. Katakanlah dengan pemain pemain persediaan 22. Sisanya kita bingung," keluhnya.

Pembinaan Pemain Muda

Dengan kualitas kejuaraan nan makin tinggi, klub tentu bakal berbilang untuk memainkan pemain muda nan tanpa pengalaman.

Alhasil, mereka condong mengisi slot dengan pemain matang.Padahal, sepertiga dari skuad nan dimiliki klub kebanyakan dihuni pemain muda. Artinya, bakat-bakat potensial ini tak mempunyai wadah untuk menyalurkan keterampilannya.

"Saya rasa bukan hanya kami, tapi semua klub juga sama. Ingin ada kejuaraan tambahan. Kami berinvestasi banyak pemain muda dengan perjanjian multiple years. Tentunya dengan dapat jatah main di kejuaraan sekunder alias piala itu bakal lebih baik," pungkasnya.

Susahnya Bikin Piala Indonesia

Kompetisi sekunder terakhir kali dimainkan pada tahun 2018-2019. Piala Indonesia nan kala itu dimenangkan PSM Makassar, mempertemukan klub-klub dari tiga kasta.

Tetapi setelah enam tahun vakum, tidak ada tanda-tanda Piala Indonesia bakal kembali digelar. PT LIB dan PSSI memilih menggulirkan Piala Presiden.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyatakan ada banyak hambatan untuk kembali memutar Piala Indonesia. Mulai agenda nan padat, pengetahuan permukaan bumi nan luas hingga cost nan membengkak.