ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pemerintah Provinsi Jakarta melontarkan wacana menghapus TransJakarta koridor 1 Blok M-Kota jika MRT Lebak Bulus-Kota sudah tersambung. Para pengguna TransJakarta pun menolak wacana tersebut.
Salah satu pengguna TransJ, Adam (51), mengaku cemas pengeluarannya untuk ongkos bertambah jika kudu naik MRT. Dia mengatakan mencari duit saat ini semakin susah sehingga pengeluaran kudu diatur dengan baik.
"Iya pastilah (takut biaya naik). Iya harusnya dipikirin mengenai biaya. Kecuali kan jika misalnya kita orang ada, ya kan. Ini aja buat nyari ininya, duitnya susah buat sekarang ini," kata Adam di Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (22/12/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adam mengatakan dirinya nyaris setiap hari menaiki bus TransJakarta koridor 1. Adam percaya banyak orang nan kesulitan jika rute Blok M-Kota dihapus.
"Ya berfaedah menyusahkan rakyat juga ya, itu kan murah. Kalau MRT kan mahal per stasiun," ucapnya.
Sebagai informasi, TransJakarta memberlakukan tarif flat namalain tetap Rp 3.500 per penumpang. Penumpang dapat beranjak bus dan rute di dalam halte nan terintegrasi tanpa dikenai biaya tambahan.
Sementara, tarif MRT berbeda setiap stasiun. Contoh, jika naik dari Stasiun Lebak Bulus dan turun di Blok M, maka penumpang dikenai tarif Rp 8.000. Sementara, jika naik dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI, maka tarifnya Rp 14.000.
Penolakan juga disampaikan pengguna TransJakarta lainnya, Awan (32). Dia menolak wacana tersebut lantaran telah terbiasa menggunakan TransJakarta koridor 1.
"Saya sih nggak setuju ya, soalnya udah sering banget naik di sini ya," kata Awan.
Dia pengeluarannya bertambah jika bus TransJakarta rute Blok M-Kota dihapus. Dia meminta pemerintah memikirkan nasib rakyat.
"Iya, takutnya ada perubahan nilai ya. Mungkin bisa dipikirkan lagi kelak jika misalkan kudu naik MRT jadinya. Sehari-hari biasanya udah ditentukan segini, jika ada perubahan nilai kan mikir juga. Kalau lebih murah si oke lah ya," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo sebelumnya mengungkap ada wacana menghapus TransJakarta koridor 1 Blok M-Kota jika MRT Lebak Bulus-Kota sudah tersambung. Dia mengatakan langkah itu untuk mengurangi tumpang-tindih layanan.
"Terkait dengan perencanaan untuk tumpang-tindih jasa memang sudah masuk juga dalam rencana induk transportasi Jakarta bahwa contohnya untuk MRT Lebak Bulus sampai dengan Kota terbangun," kata Syafrin saat dimintai konfirmasi, Jumat (20/12).
"Maka untuk jasa koridor 1 TransJakarta dari Blok M sampai dengan Kota itu ditiadakan," lanjutnya.
Dia mengatakan bus nan biasanya melayani koridor tersebut, jika jadi ditutup, bakal dialihkan ke koridor lain. Dia mengatakan wacana penghapusan koridor lain nan berhimpitan dengan pikulan berbasis rel juga bakal dibahas.
"Nanti unit busnya bakal dialihkan untuk mengisi kekosongan jasa lainnya. Demikian pula halnya dengan jasa nan nantinya bakal berdesakan dengan pikulan rel," ujarnya.
(ial/haf)