ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menegaskan pemerintah bakal mencabut pemberian bansos bagi penerima nan terbukti menggunakannya untuk judi online (judol). Pemerintah bakal melakukan pendataan.
"Nanti bakal kita telusuri datanya, kita cek datanya. Kalau ada bansos digunakan untuk judol, kita bakal hentikan support sosialnya," kata Muhaimin Iskandar dilansir Antara, Rabu (9/7/2025)
Menurut dia, hukuman berupa pencabutan bansos bakal tetap dilakukan meskipun penerima bansos tersebut terkategori masyarakat miskin maupun miskin ekstrem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, pokoknya kita kasih balasan (pencabutan bansos)," ujarnya.
Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan 571.410 nomor induk kependudukan (NIK) nan terdaftar sebagai penerima support sosial (bansos), terlibat menjadi pemain gambling online(judol) sepanjang tahun 2024.
Total deposit gambling online dari 571.410 NIK penerima support sosial selama tahun 2024 itu mencapai Rp957 miliar dengan 7,5 juta kali transaksi. PPATK diajak kerja sama oleh Kementerian Sosial untuk memastikan bansos tersalurkan secara efektif dan tepat sasaran sesuai pengarahan Presiden Prabowo Subianto.
Hasil kajian rekening penerima support sosial dari PPATK bakal digunakan sebagai pedoman untuk memastikan tepat sasaran, di tengah banyaknya rekening penerima support sosial nan disinyalir dormant alias tidak melakukan transaksi apapun, selain menerima transfer.
(wnv/wnv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini