Nusron Duga Isu Jual Beli Pulau Di Kepri Dan Ntb Terkait Geopolitik

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menyoroti persoalan berita jual beli pulau di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau (Kepri), dan Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Nusron menduga rumor jual beli pulau tersebut terdapat kaitan dengan geopolitik.

Hal itu disampaikan Nusron dalam rapat kerja berbareng Komisi II DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/7/2025). Nusron mulanya menjelaskan mengenai persoalan wilayah dan tapal pemisah pesisir kepulauan dalam beberapa waktu terakhir.

"Pertama, persoalan 4 pulau di Provinsi Aceh nan masuk Sumatera Utara kemarin. Alhamdulillah sudah selesaikan. Termasuk dorongan dari Komisi II ini," ujar Nusron.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian persoalan jual-beli pulau di Kabupaten Anambas maupun Kabupaten Sumbawa kemarin itu. Tiga dari 4 pulau antara lain Pulau Rintan, Pulau Tokongsendok, Pulau Mala, dan Pulau Nako nan diisukan dijual-belikan, telah dilakukan pemetaan satu pulau lengkap," sambungnya.

Nusron mengaku merasa asing dengan rumor jual beli pulau tersebut. Sebab, menurutnya, secara logika pihak nan dapat menjual adalah pihak nan memang mempunyai peralatan tersebut.

"Terhadap rumor ini, maka kita aneh. Kok tiba-tiba ada rumor jual beli alias penjualan pulau di situs online. Saya pakai logika sederhana. nan berkuasa menjual itu adalah nan mempunyai barang. Lho ini nan punya peralatan ini nggak menjual. Kok ada? Isu jual-beli ini, ini asing menurut saya," ujarnya.

Dia pun mengingatkan untuk berhati-hati dalam menyikapi rumor jual beli pulau tersebut. Nusron lantas menduga ada keterkaitan geopolitik dengan rumor tersebut.

"Saya percaya 'ini tidak terpisahkan dengan konteks geopolitik'. Karena dilalah kok nan ditawarkan kok adalah kawasan-kawasan nan 'krusial'. Contohnya Anambas ini berdampingan dengan Laut China. Kemudian Pulau Sumbawa berdampingan dengan Australia, dan sebagainya," jelasnya.

Menurutnya, rumor jual beli tersebut dilakukan bukan hanya sekadar untuk main-main. Nusron menyebut situs online tersebut berada di luar negeri.

"Ini saya percaya dalam konteks ini tidak sekadar orang usil alias orang nan main-main di dalam online itu, lantaran ini adalah online nan ada di luar negeri. Saya percaya ini tentunya ada kaitan geopolitik. nan itu tidak mungkin bisa saya sampaikan di sini," tuturnya.

"Dan mungkin nan punya otoritas itu tidak saya nan bisa menyampaikan itu. Tapi hatikecil saya ya, sebagai aktivis maupun sebagai politisi, saya rasa-rasanya kok mengarahi ini ada kepentingan geopolitik nan lain," imbuh dia.

(amw/jbr)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini