ARTICLE AD BOX
Jakarta, librosfullgratis.com - Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan program Sekolah Rakyat di 63 titik rintisan bakal mulai melangkah pada pertengahan bulan Juli, sementara 37 titik berikutnya menyusul pada akhir Juli.
"Jadi Insyaallah awal Agustus sasaran 100 Sekolah Rakyat sudah melangkah penuh," ujarnya usai mengikuti Rapat Tingkat Menteri (RTM) nan dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar di Jakarta, kemarin, dikutip Rabu (9/7/2025).
Gus Ipul menambahkan, dari 100 titik Sekolah Rakyat, sudah ada 9.700 siswa nan siap mengikuti pembelajaran angkatan pertama. Sebelum masuk pondok dan memulai aktivitas belajar mengajar, mereka bakal menjalani pemeriksaan kesehatan.
"Kalau ada nan sakit, sesuai pengarahan Presiden, kudu dibantu sampai sembuh. Setelah itu baru belajar," katanya dalam pernyatan resminya.
Selanjutnya para siswa, guru, maupun tenaga pendidik bakal menjalani masa orientasi. Gus Ipul menyebut masa orientasi bakal berjalan lebih lama lantaran tetap berstatus sekolah rintisan.
Dalam kesempatan nan sama, Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menegaskan rapat ini menjadi langkah krusial mengevaluasi program penanggulangan kemiskinan nasional, baik menuju sasaran 0% kemiskinan ekstrem pada 2026 maupun 4,5% nomor kemiskinan pada 2029.
"Salah satu langkah konkret kita memotong rantai kemiskinan adalah melalui pendidikan, makanya Sekolah Rakyat ini kudu kita sorong bersama-sama agar melangkah sigap dan efektif," ujarnya.
Ia juga menyebut pembangunan Sekolah Rakyat permanen bakal dimulai tahun ini, ditargetkan tiap kabupaten/kota nantinya mempunyai minimal satu sekolah. Program Sekolah Rakyat ini digagas Presiden untuk memutus rantai kemiskinan antar generasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar menjelaskan, berasas info di DTSEN per 25 Juni 2025, terdapat sekitar 422 ribu anak usia sekolah dari family miskin ekstrem (desil 1) nan tidak sekolah alias putus sekolah.
"Total anak usia 7-18 tahun di Indonesia nan belum sekolah alias tidak sekolah lagi sekitar 4,1 juta orang, alias sekitar 7%. Ini jadi pedoman krusial kenapa Sekolah Rakyat sangat tepat sasaran," ungkapnya.
Amalia juga menekankan bahwa semakin tinggi pendidikan kepala keluarga, maka semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rumah tangga.
"Mayoritas kepala family miskin ekstrem hanya tamat SD alias apalagi tidak lulus SD. Jadi intervensi pendidikan seperti ini adalah jalan paling masuk logika memutus siklus kemiskinan," jelasnya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mensos Bilang 53 Lokasi Siap Adakan Sekolah Rakyat