ARTICLE AD BOX

KURIKULUM adalah rencana alias pedoman nan mengarahkan proses pembelajaran di sekolah, mencakup tujuan, materi ajar, metode pembelajaran, serta evaluasi. Kurikulum berfaedah sebagai referensi bagi pembimbing dan siswa dalam melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Berbagai jenis kurikulum telah dikembangkan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pendidikan dan konteks sosial, budaya, serta perkembangan zaman.
Jenis-Jenis Kurikulum dalam Pendidikan
Dalam bumi pendidikan, ada beragam jenis kurikulum nan disusun berasas tujuan, fleksibilitas, struktur, dan pendekatannya. Berikut adalah penjelasan komplit mengenai jenis-jenis kurikulum nan umum diterapkan di bumi pendidikan.
1. Kurikulum Terbuka (Open Curriculum)
Kurikulum terbuka memberikan kebebasan kepada pembimbing untuk mengembangkan materi dan metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Dalam sistem ini, pembimbing mempunyai elastisitas lebih untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kondisi kelas dan minat siswa. Pendekatan ini sangat cocok untuk menciptakan lingkungan belajar nan lebih dinamis.
2. Kurikulum Tertutup (Close Curriculum)
Kurikulum tertutup mempunyai struktur nan sudah ditentukan dengan jelas, mulai dari tujuan pembelajaran hingga materi ajar nan kudu disampaikan.
Dalam kurikulum jenis ini, pembimbing berkedudukan lebih sebagai pelaksana nan mengikuti pedoman nan ada tanpa banyak ruang untuk perubahan. Kurikulum tertutup cocok untuk pendidikan nan memerlukan standar nan sangat terukur.
3. Kurikulum Terpadu (Integrated Curriculum)
Kurikulum terpadu menggabungkan beragam mata pelajaran dalam satu tema alias proyek. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman nan lebih menyeluruh dan memungkinkan siswa untuk memandang hubungan antara beragam disiplin ilmu. Model ini membantu siswa mengintegrasikan pengetahuan dari beragam bagian secara lebih holistik.
4. Kurikulum Mata Pelajaran Terpisah (Separate Subject Curriculum)
Kurikulum ini mengorganisasi materi pelajaran berasas mata pelajaran terpisah. Setiap mata pelajaran mempunyai tujuan dan materi nan jelas dan diajarkan secara terpisah.
Pendekatan ini memberikan konsentrasi nan lebih dalam pada masing-masing bagian ilmu, namun bisa membikin siswa merasa terpisah antara satu pelajaran dengan nan lainnya.
5. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Kurikulum berbasis kompetensi berfokus pada pencapaian keahlian alias kompetensi tertentu nan kudu dimiliki oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran. Setiap siswa diharapkan mempunyai keahlian dan pengetahuan nan relevan dengan kebutuhan bumi kerja alias kehidupan sehari-hari. Kurikulum ini sangat umum digunakan dalam pendidikan vokasional.
6. Kurikulum Berbasis Keterampilan (KBK)
Berbeda dengan kurikulum berbasis kompetensi nan lebih menekankan pada aspek kognitif, kurikulum berbasis keahlian menekankan pada keahlian praktis. Pendidikan dalam kurikulum ini dirancang untuk mempersiapkan siswa dengan keahlian teknis nan langsung dapat diterapkan dalam bumi kerja.
7. Kurikulum Tematik
Kurikulum tematik menggunakan tema tertentu sebagai dasar untuk mengintegrasikan beragam mata pelajaran. Model ini memudahkan siswa dalam memahami konsep nan saling berangkaian dan lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, tema "Lingkungan Hidup" bisa mencakup pelajaran Sains, Geografi, dan Bahasa Indonesia.
8. Kurikulum Nasional
Kurikulum nasional adalah kurikulum nan ditetapkan oleh pemerintah pusat dan bertindak secara umum di seluruh wilayah negara. Tujuannya adalah untuk menciptakan standar pendidikan nan seragam di seluruh sekolah, sehingga kualitas pendidikan dapat dijaga di setiap daerah.
9. Kurikulum Lokal
Kurikulum lokal dikembangkan oleh masing-masing wilayah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan spesifik masyarakat setempat, seperti bahasa wilayah alias budaya lokal. Kurikulum ini memungkinkan siswa untuk lebih memahami kearifan lokal dan nilai-nilai budaya wilayah mereka.
Misalnya, SMAN 6 Karawang sangat menyadari pentingnya literasi digital dan penguasaan teknologi info bagi generasi sekarang. Karena itu, sekolah ini secara progresif telah mengintegrasikan pemrograman dan teknologi ke dalam kurikulum wajib maupun pilihan.
Siswa diperkenalkan dengan coding sejak kelas X, menggunakan bahasa pemrograman dasar seperti Scratch dan Python, hingga pembuatan aplikasi sederhana berbasis web.
Berbeda dengan sekolah pada umumnya, program pemrograman di SMAN 6 Karawang selalu diarahkan pada penerapan praktis.
Salah satu pencapaian membanggakan adalah munculnya beberapa start-up mini nan dirintis siswa, seperti aplikasi untuk tata kelola kelas, aplikasi tidakhadir digital, hingga platform e-commerce sederhana nan digunakan untuk menjual produk kerajinan siswa. Untuk info lebih komplit mengenai program, pendaftaran, dan showcase siswa, kunjungi sman6karawang.sch.id.
Setiap tahun, sekolah mengadakan “Digital Creation Showcase” sebagai arena pameran proyek teknologi hasil karya siswa. Inovasi-inovasi ini mendapat penilaian dari guru, praktisi IT, serta perwakilan organisasi teknologi di Karawang dan sekitarnya. Acara ini tidak hanya menjadi wadah apresiasi, tetapi juga kesempatan emas bagi siswa untuk mengalami atmosfer kejuaraan dan kerjasama inovatif nan nyata.
10. Kurikulum Aktual
Kurikulum aktual adalah kurikulum nan diterapkan secara nyata di lapangan. Ini mencerminkan kondisi dan keterbatasan nan ada dalam penyelenggaraan pembelajaran di sekolah, termasuk beragam tantangan nan dihadapi dalam implementasinya.
11. Kurikulum Tersembunyi (Hidden Curriculum)
Kurikulum tersembunyi merujuk pada nilai-nilai, norma, dan sikap nan secara tidak langsung dipelajari siswa melalui hubungan sosial di lingkungan sekolah. Walaupun tidak diajarkan secara eksplisit, pengaruh kurikulum tersembunyi sangat besar dalam membentuk karakter siswa.
Kesimpulan
Memilih jenis kurikulum nan tepat sangat berjuntai pada tujuan pendidikan, kondisi siswa, dan tujuan pengajaran. Setiap jenis kurikulum mempunyai kelebihan dan tantangan tersendiri, dan pemilihan nan tepat dapat membantu menciptakan pengalaman belajar nan lebih efektif dan menyenangkan. Dengan memahami beragam jenis kurikulum ini, kita dapat memilih pendekatan nan terbaik untuk meningkatkan kualitas pendidikan nan diterima oleh siswa.