Mengapa Bulan Tidak Jatuh Ke Bumi? Penjelasan Ilmiah Dan Perspektif Al-quran

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Mengapa Bulan Tidak Jatuh ke Bumi? Penjelasan Ilmiah dan Perspektif Al-Quran Ilustrasi(freepik)

BANYAK dari kita mungkin pernah bertanya, kenapa Bulan, nan merupakan satelit alami Bumi, tidak jatuh ke planet kita?

Alasannya adalah Bulan tidak jatuh ke Bumi lantaran terdapat keseimbangan nan kompleks antara style gravitasi dari Bumi serta kecepatan dan jarak Bulan dari Bumi. Meskipun terdapat tarikan gravitasi nan kuat antara kedua barang tersebut, daya tarik ini tidak cukup besar untuk membikin Bulan jatuh ke Bumi seperti buah apel dari pohon.

Sebaliknya, Bulan terus-menerus "jatuh" menuju Bumi namun juga melaju ke depan dengan kecepatan nan tepat, membentuk jalur melingkar nan dikenal sebagai orbit. Kecepatan nan dimiliki Bulan sangat krusial untuk menjaga keseimbangan ini. Apabila kecepatan Bulan sedikit meningkat, dia bakal mempunyai tenaga kinetik cukup untuk melawan style gravitasi Bumi dan bisa keluar dari orbitnya.

Selain itu, jarak Bulan ke Bumi juga merupakan aspek penting. Orbit Bulan berbentuk elips, sehingga jaraknya tidak selalu sama. Namun, rata-rata jaraknya cukup jauh sehingga tarikan gravitasi Bumi tidak cukup kuat untuk menariknya, tetapi cukup dekat agar Bulan tetap berada dalam pengaruh gravitasi Bumi.

Keseimbangan nan ideal inilah nan menjaga Bulan tetap berada dalam orbit nan stabil mengelilingi Bumi. Dengan kata lain, Bulan tidak jatuh ke Bumi lantaran dia selalu bergerak ke samping dengan kecepatan nan pas, sembari tertarik oleh style gravitasi, sehingga secara efektif jatuh mengelilingi Bumi.

Sebaliknya, keseimbangan antara orbit Bulan dan tarikan gravitasi Bumi menghasilkan style sentrifugal nan membantu menjaga stabilitas Bulan. Ini lebih dari sekadar norma fisika; ini adalah keajaiban nan diberikan oleh Allah.

Dalam Al-Qur'an, kejadian ini juga telah dijelaskan sebagai tanda kekuasaan Allah:

Surat Yunus Ayat 5

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاۤءً وَّالْقَمَرَ نُوْرًا وَّقَدَّرَهٗ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَالْحِسَابَۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ ذٰلِكَ اِلَّا بِالْحَقِّۗ يُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ

"Dia adalah nan menciptakan mentari bercahaya dan Bulan bercahaya, serta menetapkan tempat-tempat bagi perjalanan Bulan, agar kalian dapat mengetahui bilangan tahun dan kalkulasi waktu. Allah tidak menciptakan semua itu tanpa alasan. Dia menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada orang-orang nan berpengetahuan. "

Surat Ibrahim Ayat 33

وَسَخَّرَ لَكُمُ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ دَاۤىِٕبَيْنِۚ وَسَخَّرَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَۚ

"Dia telah menundukkan untuk kalian mentari dan Bulan nan terus berputar dalam orbitnya, dan juga menundukkan malam dan siang. "

Surat Ar-Rahman Ayat 5

اَلشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍۙ

"Matahari dan bulan beredar sesuai dengan perhitungan. "

Hanya Allah nan sanggup menciptakan dan mengatur segala sesuatu dengan bijak dan sempurna. Maka, marilah kita memandang fenomena-fenomena alam ini bukan hanya sebagai pelajaran pengetahuan pengetahuan, tetapi juga sebagai pengingat bakal kebesaran dan kuasa Allah, Tuhan semesta alam.

( NU/Vedatu/Z-2)