ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri Kebudayaan (Menbud) RI Fadli Zon terus berupaya untuk mengembangkan budaya daerah. Hal itu bermaksud agar dapat terus menjaga dan meningkatkan kesadaran pentingnya budaya daerah.
Hal itu diungkapkan oleh Fadli Zon saat melakukan pertemuan seniman dan Dinas Pemerintah Kota Serang dalam rangka optimasi pengembangan budaya wilayah nan berjalan di Gedung E Kementerian Kebudayaan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
"Kementerian Kebudayaan sangat mendukung kegiatan-kegiatan pemajuan kebudayaan di Kota Serang. Sekarang, setiap wilayah terlihat semakin semarak dalam mengembangkan potensi budaya. Artinya, mulai ada kesadaran bakal pentingnya kebudayaan," ungkap Fadli dalam keterangan tertulis, Rabu (9/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rangka merayakan hari jadi ke-18 tahun, Kota Serang berencana untuk menggelar rangkaian perhelatan seni dengan tema 'Pepetan Wewe'.
Pepetan Wewe merupakan tradisi intermezo dari Banten nan dilengkapi dengan iringan boneka raksasa seperti ondel-ondel. 'Pepetan' sendiri diambil dari kata 'petan' nan berfaedah bentuk alias ciptaan, sementara sementara 'wewe' mempunyai makna setan alias jin.
Lebih rinci, rangkaian hari ulang tahun Kota Serang dibuka dengan pameran UMKM, dilanjutkan dengan aktivitas fun run, Pawai Budaya Tematik 'Pepetan Wewe', Serang Fair, Semarak Budaya, ziarah, tabur bunga, dan ditutup dengan Kongres Kebudayaan Kota Serang pada tanggal 30 Agustus 2025.
Dalam rangka mengembangkan potensi budaya di Kota Serang, Kementerian Kebudayaan turut mendorong pemugaran situs-situs budaya Banten, terutama area situs peninggalan Keraton Surosowan, Keraton Kaibon, dan Benteng Speelwijk. Menurutnya, Banten mempunyai potensi budaya nan kuat sehingga diperlukan program revitalisasi agar area budaya Banten tidak tergerus oleh zaman.
"Kita perlu gambar denahnya untuk bantu melakukan pemugaran. Mungkin kelak bisa bekerja sama dengan mencari beberapa arsip dari Eropa," ujarnya.
Fadli optimistis area Keraton Surosowan, Keraton Kaibon, dan Benteng Speelwijk bisa menjadi pusat kebudayaan Banten.
Sebab ketiga situs budaya tersebut berpotensi menjadi ikon kebudayaan Indonesia seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Namun diperlukan peninjauan lebih lanjut agar proses pemugaran dapat dilakukan secara bertahap.
"Dulu Candi Borobudur dan Candi Prambanan sempat tertanam dan berantakan, tapi dilakukan revitalisasi. Surosowan, Kaibon, dan Benteng Speelwijk ada rencana untuk pemugaran, kita kudu coba cari informasinya," ungkap Fadli.
Fadli berambisi bahwa pemerintah Kota Serang bisa terus memfasilitasi seniman dan menjaga ekosistem budaya di Serang dan sekitarnya.
"Fondasi pembangunan wilayah memang kudu kembali kepada budaya, dan diperlukan kerjasama antara wilayah dan pusat," tutup Fadli.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Serang Nur Agis Aulia mengapresiasi upaya Kementerian Kebudayaan dalam memajukan budaya Serang. Menurutnya, diperlukan sinergi antara pemerintahan pusat dan wilayah agar pemajuan budaya dapat dilakukan secara maksimal.
"Saya mau memfasilitasi teman-teman seniman untuk bisa mengembangkan potensinya," ujar Nur.
Turut datang untuk mendampingi Menteri Kebudayaan, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Ismunandar, Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional Annisa Rengganis, dan Direktur Warisan Budaya I Made Dharma Suteja.
(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini