Kemampuan Robot K9 Polri: Cari Korban Gempa-deteksi Gas Beracun

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Polri menampilkan parade robot saat peringatan Hari Bhayangkara ke-79. Robot nan dipamerkan adalah robot K9 dan robot Humanoid.

"Seperti kita contoh, China, oleh militer China itu dipersenjatai. Tapi tentunya ini bukan dari pabrikan ya, ya kayak 'Pindad-nya' lah," kata Presiden Director PT Erza Robotics Teknologi, R Dhannisaka, di area Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).

Robot K9 Polri (Rumondang/librosfullgratis.com)Robot K9 Polri (Rumondang/librosfullgratis.com)

Dia menjelaskan sejumlah keahlian robot K9. Dia mengatakan robot itu bisa mencari korban nan tertimpa reruntuhan akibat gempa alias peristiwa musibah lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lalu dia (robot K9) bisa untuk mencari korban, misalnya gedung runtuh lenyap gempa bumi, dia bakal mencari dan mendeteksi korban mana nan tetap hidup. Habis itu dia bakal menunjukkan tempatnya, lampau dari tim sara nan bakal melakukan evakuasi, untuk wilayah nan rawan bencana," jelasnya.

Dia menyebut robot tersebut juga dilengkapi sensor untuk mendeteksi kebocoran gas beracun. Dia mengatakan robot K9 bakal dikerahkan lebih dulu ke letak kebocoran gas.

"Robot ini juga dilengkapi sensor untuk kebocoran gas beracun, dari pada orang duluan nan datang malah jadi kolaps mending robotnya dulu dah, kondusif nggak nih," ujarnya.

Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menyebut pihaknya tetap melakukan sosialisasi soal penggunaan robot untuk membantu personel Polri. Dia menyebut Polri juga terus melakukan penelitian untuk menyesuaikan robot dengan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tiap wilayah.

"Ya kan di situ sudah ada mulai dari pengenalan, sosialisasi sampai dengan pembaruan dalam rangka penelitian, mana nan paling relevan untuk dipakai di Indonesia," kata Sandi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (30/6).

Sandi mengatakan Indonesia merupakan negara kepulauan nan tiap wilayahnya mempunyai kondisi berbeda. Menurut dia, Polri kudu memandang kesesuaian penempatan robot untuk membantu tugas polisi di beragam wilayah.

Dia menyebut tujuan utama penggunaan robot adalah untuk meminimalisir korban masyarakat dan personil Polri. Dia mencontohkan penggunaan robot ini untuk kebutuhan lampau lintas.

"Bisa ditempatkan di tempat-tempat nan rawan alias ancaman sehingga, misalnya, ada tempat nan berpotensi terjadi kecelakaan lampau lintas itu bisa diantisipasi dengan menggunakan bantuan-bantuan robot-robot tersebut. Dalam keadaan ekstrem dan apalagi bisa dalam cuaca ekstrem juga mampu, kemudian teknologi sudah tersambung dengan AI," ujarnya.

(ond/haf)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini