ARTICLE AD BOX
Jakarta, librosfullgratis.com - Israel dan Suriah sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Turki, Yordania, dan negara-negara tetangga mendukung gencatan senjata tersebut.
Dilansir Reuters, Sabtu (19/7/2025), gencatan senjata disetujui setelah Israel mengizinkan pasukan Suriah mengakses Sweida secara terbatas.
Disebutkan, seorang pejabat Israel mengatakan Israel setuju untuk mengizinkan pasukan Suriah mengakses wilayah Sweida di Suriah selatan secara terbatas selama dua hari ke depan.
Kepresidenan Suriah pada hari Jumat (18/7/2025) malam menyatakan, pihak berkuasa bakal mengerahkan pasukan di selatan untuk mengakhiri bentrokan. Termasuk upaya politik dan keamanan untuk memulihkan stabilitas dan mencegah bentrok pecah lagi.
Sebelumnya, bentrok berdarah mengguncang kota Sweida, Suriah. Warga menceritakan penemuan mayit di jalan dan rumah-rumah. Meski, Reuters menegaskan, tidak dapat dipastikan siapa nan melakukan dan kapan terjadinya pembunuhan.
Sementara, pemantau kewenangan asasi manusia menyatakan telah memverifikasi 321 orang tewas akibat bentrok tersebut.
Pertumpahan darah terjadi akibat pertempuran sengit antara milisi Druze dengan pasukan pemerintah nan dikirim ke kota tersebut untuk meredakan berantem antara pejuang Druze dan Bedouin. Konflik ini pun memaksa Israel turut kombinasi menyerang sejumlah titik di Suriah.
Israel melancarkan serangan udara di Damaskus, menyerang pasukan pemerintah di selatan. Dan menuntut mereka mundur. Israel menyatakan serngan itu demi melindungi Druze Suriah, bagian minoritas mini namun berpengaruh.
"Kami menyerukan kepada kaum Druze, Badui, dan Sunni untuk meletakkan senjata mereka dan berbareng dengan minoritas lainnya membangun identitas Suriah nan baru dan bersatu," kata Duta Besar AS untuk Turki Tom Barrack dalam unggahan di X, seperti dikutip Reuters.
Namun, belum ada tanggapan resmi dari Kedutaan Besar Israel maupun Konsulat Suriah.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Israel Diam-Diam Bujuk AS 'Jaga' Rusia di Negara Arab Ini, Kenapa?