Investigasi Tragedi Air India: Sakelar Bahan Bakar Mati Usai Lepas Landas

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Jakarta -

Laporan investigasi awal kecelakaan pesawat Boeing 787-8Dreamliner milik maskapai Air India mengungkap bahwa sakelar bahan bakar pada kedua mesin pesawat telah beranjak dari posisi "RUN" ke "CUTOFF", memutus pasokan bahan bakar ke mesin, hanya beberapa detik setelah lepas landas.

Dilansir dari instansi berita AFP, Sabtu (12/7/2025), laporan nan dikeluarkan oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India tersebut tidak memberikan konklusi alias menentukan siapa nan bertanggung jawab atas kecelakaan pada 12 Juni nan menewaskan 260 orang tersebut.

Namun, laporan itu menyebut bahwa seorang pilot bertanya kepada pilot lainnya kenapa dia mematikan bahan bakar, dan pilot kedua menjawab bahwa dia tidak melakukannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Boeing 787-8 Dreamliner sedang dalam perjalanan dari Ahmedabad di India barat menuju London, Inggris ketika jatuh pada 12 Juni lalu, menewaskan keseluruhan 242 orang di dalam pesawat selain satu orang nan sukses selamat, serta 19 orang nan tewas di darat.

Dalam laporan setebal 15 halaman, biro investigasi India tersebut mengatakan bahwa setelah pesawat mencapai kecepatan tertinggi nan tercatat, "sakelar bahan bakar ke Mesin 1 dan Mesin 2 beranjak silih berganti dari posisi RUN ke posisi CUTOFF dalam selang waktu 1 detik.

"Dalam rekaman bunyi kokpit, salah satu pilot terdengar bertanya kepada pilot lainnya kenapa dia mematikan sakelar. Pilot lainnya menjawab bahwa dia tidak melakukannya," katanya.

Pesawat dengan sigap mulai kehilangan ketinggian.

Sakelar kemudian kembali ke posisi "RUN" dan mesin tampak mulai menyala lagi, tetapi "salah satu pilot kemudian mengirimkan 'MAYDAY MAYDAY MAYDAY'", kata laporan itu.

Pengatur lampau lintas udara bertanya kepada pilot ada masalah apa, tetapi kemudian dia memandang pesawat tersebut jatuh dan memanggil para petugas darurat ke letak kejadian.

Awal pekan ini, situs web ahli The Air Current, mengutip beberapa sumber nan mengetahui penyelidikan tersebut, melaporkan bahwa mereka telah "mempersempit konsentrasi penyelidikan pada pergerakan sakelar bahan bakar mesin". Disebutkan bahwa kajian komplit bakal "memakan waktu berbulan-bulan, apalagi mungkin lebih lama".

Mereka menambahkan bahwa "fokus para penyelidik dapat berubah selama waktu tersebut".

(ita/ita)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini