ARTICLE AD BOX

FAKULTAS Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Kesenian Jakarta ( IKJ) kembali menggelar Seminar Nasional Seni Rupa Pusaran Urban ke V pada Senin 7 Juli 2025. Seminar nan berjalan secara daring dan luring ini diikuti sejumlah pakar, akademisi dan praktisi juga mahasiswa IKJ.
Dekan FSRD IKJ Dr. Adlien Fadlia, S.Sn, M.Ds., dalam sambutan Seminar Nasional tersebut mengutarakan even ini agenda tahunan FSRD IKJ dalam melaksanakan Tri Dharma Pendidikan khususnya Pendidikan Seni dan Budaya.
Adapun tema seminar bertajuk “Seni Rupa Partisipatif: Transformasi Sosial, Visual dan Ekonomi di Ruang Urban Indonesia”
Dengan tema ini menjadikan ruang kajian tentang peran seni rupa dalam membentuk wajah kota, memberdayakan masyarakat dan membangun ekosistem seni nan berkelanjutan.
“Seminar Nasional Pusaran Urban ini menjadi wadah krusial bagi kita untuk membahas peran seni rupa dalam mentransformasi ruang urban di Indonesia," kata Dekan FSRD IKJ Dr. Adlien Fadlia dalam keterangan resmi.
Dikatakan melalui obrolan dan presentasi dari para mahir dan praktisi, FSRD IKJ mengeksplorasi tentang seni rupa partisipatif dapat menjadi katalisator perubahan sosial, visual, dan ekonomi di wilayah perkotaan, menyuarakan narasi warga, memperkuat solidaritas sosial, serta menghadirkan pengganti bagi perencanaan ruang publik nan lebih berpihak pada masyarakat.
Seminar ini menghadirkan pembicara utama Indira Estiyanti Nurjadin, M.Kn selaku Direktur Eksekutif Museum dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agencydan Owner dari D’Gallerie Jakarta nan memaparkan studi lapangan dalam “Seni di Tengah Kota: dari Tindakan Estetik ke Praktik Sosial, Peran Seni dalam Membangun Ruang Publik nan Inklusif".
Ia mengajak para seniman mural alias graffiti untuk membikin karya seni di tembok RPTRA juga masyarakat untuk ikut aktif berkarya. Sehingga seni dapat menjadi media edukasi sekaligus mengangkat rumor sosial nan terjadi di tengah masyarakat.
Adapun Dr. Mikke Susanto, S.Sn., M.A.,Kurator & Akademisi dari ISI Yogyakarta menguraikan analisisnya dalam “Kuratorial Seni Publik” melalui gimana Pengalaman, Gagasan, Dampak dan Manajemen diaplikasikan dalam seni di ruang publik. Dengan demikian, praktik kuratorial nan reflektif, inklusif, kolaboratif dan kontekstual dapat mereposisi seni.
Berikutnya Dr. Aries Budi Marwanto, M.Sn,Praktisi Seni Rupa & Akademisi dari ISI Surakarta mengungkap studi di Desa Juron, Sukoharjo di Jawa Tengah melalui “Membangun Kampung Wisata dengan Seni Partisipatoris” dimana seni partisipatoris diawali dengan pendekatan emik nan mengedepankan budaya lokal, nilai alias kepercayaan dan praktik budaya masyarakatnya.
Narasumber lainnya, Nicholas Wila Adi Pratama, M.Snb nan .Peneliti Seni & Akademisi IKJ juga Kandidat Doktor ISI Denpasar menganalisa seni lukis dalam “Pusaran Urban Menjadi Simbol Kekuatan dan Kreativitas Komunitas Truk dalam Membentuk Identitas”. Temuannya mengungkap bahwa organisasi truk merujuk pada beragam aspek ialah dinamika kota, produktivitas urban dan transformasi kota.
"Dengan demikian, melalui seni rupa partisipatif maka keterlibatan masyarakat dalam aktivitas seni diharapkan bakal membuka kesempatan transformasi ekonomi melalui penguatan sektor ekonomi imajinatif lokal, pemberdayaan komunitas, pembuatan ruang kerja dan apresiasi baru di luar sistem seni konvensional," tukas Adlien.
Sebelumnya,pada 26 Juni 2025 IKJ merayakan Dies Natalis ke-55 sebagai perguruan tinggi Seni di kota Jakarta dan aktivitas ini menjadi rangkaian Dies Natalis IKJ ke-55 tahun. (H-2)