ARTICLE AD BOX

CHELSEA dan Paris Saint-Germain (PSG) bersiap menghadapi laga penentu di final Piala Dunia Antarklub (Club World Cup) 2025. Partai puncak nan bakal digelar di Stadion MetLife, New Jersey, Senin (14/7) awal hari WIB, itu bakal sarat gengsi.
Tidak hanya trofi prestisius sebagai klub terbaik di bumi nan menjadi incaran, potensi bingkisan jumbo juga menanti dengan nilai lebih dari US$120 juta (setara Rp1,9 triliun) bagi sang juara. Bagi Chelsea, ini final Piala Dunia Antarklub kedua mereka sejak menjuarai jenis 2021. Tantangan berat bakal menanti the Blues sebagai underdog nan berambisi meredam superioritas Les Parisiens.
Meski tak diunggulkan di awal turnamen, tim didikan Enzo Maresca itu tampil impresif dengan mencatat lima kemenangan dari enam laga. Kemenangan 2-0 atas Fluminense di semifinal memperlihatkan performa nan terus membaik serta menandai progres positif di musim debut Maresca sebagai pembimbing utama.
Tantangan terbesar sekarang menanti di hadapan mereka lantaran PSG sedang berada di puncak performa. Klub asal Prancis itu hanya tinggal satu kemenangan lagi dari menyapu bersih seluruh trofi musim ini.
Trofi kelima
Setelah menjuarai tiga kejuaraan domestik dan Liga Champions, PSG sekarang membidik trofi kelima mereka di tahun ini dengan semangat tak terbendung usai kemenangan telak 4-0 atas Real Madrid di semifinal nan menjadi sinyal kuat kekuasaan tim Prancis itu. Karena itu, mengalahkan PSG bakal menjadi pencapaian tersendiri bagi the Blues didikan Maresca.
"Kami sangat, sangat senang. Kami menjalani setiap pertandingan satu per satu. Akhirnya kami sampai di laga terakhir musim ini dan semoga kami bisa memenangkan turnamen ini," ucap Maresca dilansir laman FIFA.
Dalam sejarah pertemuan kedua klub, PSG sedikit unggul dengan tiga kemenangan dibanding dua milik Chelsea sedangkan tiga lainnya berhujung imbang. PSG juga belum terkalahkan dalam empat duel terakhir kontra the Blues dengan catatan dua kali menang serta dua imbang.
Chelsea bakal berambisi banyak dari Joao Pedro nan langsung mencuri perhatian sejak berasosiasi debutnya menyumbangkan dua gol di semifinal. Pemain asal Brasil itu diprediksi bisa menjadi kartu truf.
Cedera ringan
Hanya, Maresca tetap menunggu perkembangan kondisi Moises Caicedo nan mengalami cedera ringan di laga sebelumnya. Jika bisa tampil, Caicedo bakal memberi keseimbangan di lini tengah.
"Kami bakal mempersiapkan diri dengan langkah nan sama seperti nan kami lakukan untuk setiap pertandingan. Tidak ada nan berubah, siapa pun lawannya, kami bakal tetap melakukan persiapan nan sama. Akan sangat menyenangkan bermain melawan salah satu tim terbaik di dunia," ujar bek Chelsea, Trevor Challobah.
Di kubu tim Paris, Ousmane Dembele diperkirakan tampil sebagai starter dan kembali menjadi jagoan setelah mencetak gol di perempat dan semifinal. Dembele musim ini juga dikenal trengginas ketika menghadapi wakil Inggris. Dia selalu mencatatkan gol melawan tiga tim Inggris musim ini ketika melawan Manchester City, Liverpool, dan Arsenal.
Namun, sang pembimbing Luis Enrique dipastikan tak bisa menurunkan dua pemain krusial di lini belakang, Willian Pacho dan Lucas Hernandez nan terkena hukuman larangan. Les Parisiens datang ke final sebagai favorit dengan rekor nan semakin menakutkan. Pasukan Enrique mencatatkan 10 kemenangan dari 11 laga terakhir, termasuk tujuh kemenangan beruntun tanpa kebobolan.
Mentalitas juara
Luis Enrique dianggap telah menanamkan mentalitas juara kepada PSG sepanjang musim ini. Dia membangun fondasi dan permainan dominan sekarang sudah menjadi bagian dari DNA tim. DNA itu bakal dipertaruhkan pada laga final nanti.
"Menjuarai Piala Dunia Antarklub bakal sangat berarti, bukan hanya lantaran ini kejuaraan bergengsi, tetapi juga lantaran itu bakal membikin kami memenangkan semua trofi musim ini. Itu bakal menjadi pencapaian bersejarah. Kami tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini," kata gelandang PSG, Vitinha, dikutip FIFA.
Raksasa Prancis itu tentu mempunyai sosok pengatur permainan utama dalam diri Vitinha. Chelsea kudu betul-betul mewaspadai peran vital gelandang asal Portugal tersebut, terutama di awal laga agar dia tak leluasa mengendalikan tempo permainan.
Vitinha telah mencatat lebih dari 200 operan dibanding pemain lain di turnamen ini nan menjadikannya motor utama permainan PSG. Selain itu, nama-nama seperti Dembele, Desire Doue, dan Bradley Barcola juga patut diwaspadai.
Secara di atas kertas, PSG unggul dalam perihal kualitas skuad dan tengah berada dalam performa terbaik mereka. Namun, Chelsea juga berambisi menutup musim dengan catatan bagus setelah menjuarai final Liga Konferensi dan kembali lolos ke Liga Champions. (I-2)