Bakal Bangun 5,2 Gw Pembangkit Panas Bumi, Ri Butuh Terobosan

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, librosfullgratis.com- Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Yurizki Rio menyebut Indonesia memerlukan terobosan dalam rangka membangun pembangkit listrik panas bumi. Sebab kata dia sasaran ini bisa disebut menantang.

"Menurut saya tadi jika kita misalkan menggunakan business as usual approach untuk mengembangkan ini, itu menurut kami bakal menjadi challenging. Tadi disebutkan memerlukan terobosan-terobosan baru nih untuk addressing this critical issues," ungkap dia dalam Economic Update Energy Edition, Selasa (8/7/2025).

Diketahui dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru, pemerintah menargetkan penambahan kapabilitas panas bumi sebesar 5,2 GW untuk 10 tahun ke depan. Sedangkan sasaran jangka menengah untuk RUPTL Ini adalah 1,5 GW dalam 5 tahun.

Secara keseluruhan, pemerintah menargetkan penambahan kapabilitas pembangkit sebesar 69,5 GW hingga 2034. Dari total ini, sekitar 76% kapabilitas bakal berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT) dan sistem penyimpanan daya seperti baterai dan pumped storage.

Selain panas bumi, jenis pembangkit daya terbarukan nan bakal dikembangkan, ialah tenaga surya (17,1 GW), angin (7,2 GW), hidro (11,7 GW), dan bioenergi (0,9 GW). Selain itu, daya baru seperti nuklir mulai diperkenalkan dengan pembangunan dua unit reaktor mini di Sumatera dan Kalimantan, masing-masing berkapasitas 250 MW.

Untuk mendukung pengedaran dan keandalan sistem, pembangunan prasarana kelistrikan juga diperkuat. Pemerintah menargetkan jaringan transmisi sepanjang nyaris 48.000 kilometer sirkuit (kms) dan gardu induk dengan kapabilitas total 108.000 MVA, nan bakal tersebar di seluruh Indonesia, dari Sumatera hingga Papua.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Eniya Listiani Dewi berambisi dalam 5 tahun ini bisa tercapai lebih dari 1,5 Giga Watt.

"Nah, dengan demikian, maka jika 1,5 Giga Watt bisa tercapai, kita sudah 2,7 Giga Watt, angkanya saya gak apal tuh, nan US kan 3,6 Giga Watt. Nah, jadi kita sudah kejar-kejaran sama US untuk bisa mengimplementasikan Panas Bumi lebih sigap lagi," ujarnya.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Raih Laba Rp 511,63 Miliar di Q1 2025, Bos PGE Blak-blakan Sebut Ini