Awal Mula Koridor 1 Blok M-kota Sejak Era Sutiyoso, Bakal Tinggal Kenangan?

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Muncul wacana TransJakarta koridor 1 Blok M-Kota dihapus andaikan MRT Lebak Bulus-Kota telah tersambung. Jika menilik sejarah TransJakarta, koridor 1 merupakan salah satu koridor pertama nan diresmikan oleh Gubernur Jakarta ke-12, Sutiyoso.

Berdasarkan catatan pemberitaan librosfullgratis.com, TransJakarta pertama kali ada di era kepemimpinan Gubernur Sutiyoso. Saat itu, kehadiran TransJakarta diniatkan untuk menjadi pengganti transportasi nan murah bagi penduduk Jakarta dan bisa sekaligus mengurangi beban kemacetan.

Adapun pada tahap pertama, TransJakarta datang dengan koridor I. Yakni koridor 1 Blok M-Kota. Koridor 1 ini diresmikan Sutiyoso pada 15 Januari 2004. Blok M-Kota pada mulanya mempunyai rute sejauh 12,5 km.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kehadiran koridor 1 Blok M-Kota pun diikuti dengan antusiasme penduduk nan luar biasa. Koridor 1 menjadi pengganti bagi penduduk Jakarta nan mau berpergian.

Selanjutnya, kehadiran koridor 1 ini diikuti oleh pembangunan koridor II dan III pada 2006. Koridor II Harmoni-Pulogadung dan koridor III Harmoni-Kalideres. Ketiga koridor ini pun nantinya saling terhubung lewat Harmoni Central Busway (HCB) nan menjadi terminalnya.

Seiring berjalannya waktu, koridor TransJ terus bertambah. Namun, semua dimulai dengan keberadaan koridor 1 Blok-M Kota pada tahun 2004.

Wacana Koridor 1 Dihapus

Kini, koridor 1 Blok-M Kota direncanakan bakal dihapus saat MRT Lebak Bulus-Kota sudah tersambung. Kepala Dishub Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan rencana ini merupakan langkah untuk mengurangi tumpang-tindih layanan.

"Terkait dengan perencanaan untuk tumpang-tindih jasa memang sudah masuk juga dalam rencana induk transportasi Jakarta bahwa contohnya untuk MRT Lebak Bulus sampai dengan Kota terbangun," kata Syafrin saat dikonfirmasi, Jumat (20/12).

"Maka untuk jasa koridor 1 TransJakarta dari Blok M sampai dengan kota itu ditiadakan," lanjutnya.

Dia mengatakan bus nan biasanya melayani koridor tersebut, jika jadi ditutup, bakal dialihkan ke koridor lain. Dia mengatakan wacana penghapusan koridor lain nan berhimpitan dengan pikulan berbasis rel juga bakal dibahas.

"Nanti unit busnya bakal dialihkan untuk mengisi kekosongan jasa lainnya. Demikian pula halnya dengan jasa nan nantinya bakal berhimpitan dengan pikulan rel," ujarnya.

Untuk diketahui rute koridor 1 Blok M-Kota ini melewati area Sudirman, Thamrin hingga Bundaran HI. Sedangkan saat ini MRT tetap tersambung dari Lebak Bulus-Bundaran HI. Proyek MRT dari Bundaran HI hingga Kota tetap dikerjakan dan ditargetkan tuntas 2029.

Kembali ke penjelasan Syafrin. Syafrin Liputo pun menyebut rute TransJakarta koridor 1 itu bakal dilakukan rerouting (perubahan rute).

"Koridor Blok M-Kota ini bakal dilakukan rerouting, tetapi menunggu setelah selesai pembangunan MRT Fase 2A dan MRT operasional full sampai dengan ke Kota," kata Syafrin.

Ia mengatakan, jika melangkah sesuai rencana, pengubahan rute TransJakarta koridor Blok M-Kota bakal dilakukan pada 2029. "Insyaallah kelak itu bakal operasional (MRT) kami harapkan tahun 2029," tuturnya.

Syafrin menuturkan, argumen pengubahan rute dilakukan lantaran koridor Blok M-Kota bersenggolan 100 persen dengan MRT Lebak Bulus-Kota. Ia menerangkan pihaknya mempunyai rencana induk transportasi Jakarta sehingga kudu ada efisiensi pengelolaan biaya PSO (public service obligation), ialah anggaran nan turut menopang moda transportasi publik tersebut.

Bila tidak ada efisiensi, alias jika tidak ada salah satu nan dihapuskan, biaya subsidi tersebut nantinya bakal menjadi dobel lantaran ada rute TransJakarta koridor 1 Blok M-Kota dan MRT Lebak Bulus-Kota sekaligus nan kudu dibiayai.

"Otomatis jasa MRT itu jadi full Lebak Bulus-Kota sehingga bakal ada jasa TransJakarta nan berdesakan 100 persen dengan jasa MRT, ialah Blok M-Kota," ujarnya.

Nasib Halte di Koridor 1

Dia memastikan halte sepanjang Sudirman hingga Thamrin tidak bakal mubazir jika koridor 1 Blok M-Kota dihapus. Halte ini bakal tetap berfaedah sebagai integrasi pikulan umum.

"Jadi tidak ada nan haltenya jadi mubazir lantaran tetap termanfaatkan untuk integrasi antara pikulan jalan dengan pikulan rel, clear ya? Jadi bukan rumor itu," tegasnya.

Sebagai info tambahan, halte-halte di koridor 1 ini sudah beberapa kali mengalami revitalisasi. Terakhir revitalisasi dilakukan pada 2022-2023. Beberapa di antaranya yand direvitalisasi seperti Halte Gelora Bung Karno, Halte Bundaran HI, Halte Tosari, Halte Dukuh Atas hingga Halte Thamrin.

(rdp/imk)