ARTICLE AD BOX

PERNAHKAH Anda membayangkan sungguh banyak perihal nan kudu dihadapi seorang Ibu dalam sehari? Mulai dari menyiapkan sarapan, mengantar anak ke sekolah, hingga pekerjaan rumah, semuanya dilakukan dengan penuh cinta.
Peran Ibu dalam family tak bisa dipandang sebelah mata. Mereka adalah pilar utama nan memastikan rumah tangga melangkah harmonis, anak-anak tumbuh dengan baik, dan kebutuhan family terpenuhi.
Di kembali senyum, para Ibu sering kali menghadapi beragam tantangan nan bisa berakibat pada fisik, mental, dan emosional mereka. Jadi, apa saja nan kerap dihadapi para ibu dalam keseharian mereka? Simak penjelasan berikut ini:
5 Tantangan Para Ibu
1. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
Sering kali kita mendengar seorang Ibu selalu mengalami kekerasan. Kekerasan fisik, verbal, maupun emosional kerap membikin ibu terjebak dalam hubungan nan tidak sehat. Banyak nan memilih tak bersuara lantaran takut bakal stigma sosial alias cemas anak-anak mereka bakal kehilangan sosok ayah.
Dampak dari KDRT terhadap Ibu sangat besar, baik secara bentuk maupun emosional. Selain itu, KDRT juga berpotensi berakibat jelek pada anak-anak nan tumbuh dalam lingkungan nan penuh kekerasan, lantaran mereka dapat meniru perilaku alias mengalami trauma emosional nan sama.
2. Mengalami kekhawatiran dan depresi saat hamil
Kehamilan sering kali disertai dengan perubahan emosi nan fluktuatif, di mana banyak Ibu mengalami kekhawatiran alias depresi. Perasaan tersebut bisa dipicu perubahan hormon, rasa takut menghadapi persalinan, alias kekhawatiran mengenai apa nan bakal terjadi di masa depan.
Terlebih ibu nan pertama kali mempunyai anak. Sekitar 27% ibu baru dan calon ibu mengalami kurang mengerti masalah kesehatan mental setelah kelahiran. Jika tidak segera ditangani, bakal berakibat padah ibu, anak dan keluarga.
3. Tekanan dalam peran ganda
Banyak Ibu saat ini menjalani peran dobel sebagai Ibu rumah tangga dan pekerja. Tantangan menyeimbangkan pekerjaan di luar rumah dengan tanggung jawab di rumah sering kali menjadi sumber tekanan. Tidak sedikit Ibu nan merasa kewalahan lantaran kudu membagi waktu antara pekerjaan ahli dan kebutuhan keluarga, termasuk mendidik anak.
4. Masalah kesehatan
Ibu, terutama nan baru saja melahirkan alias nan sedang menjalani peran sebagai orangtua, sering kali menghadapi beragam keluhan kesehatan, baik bentuk maupun mental. Salah satu keluhan bentuk nan paling umum dialami Ibu setelah melahirkan.
Selain keluhan fisik, banyak juga nan mengalami masalah kesehatan mental, terutama setelah melahirkan. Salah satu kondisi nan sering terjadi adalah baby blues, sebuah kondisi sementara nan terjadi beberapa hari setelah melahirkan, di mana Ibu merasa cemas, mudah tersinggung, alias sedih tanpa argumen nan jelas.
5. Selalu merasa bersalah
Perasaan bersalah nan sering dialami Ibu adalah kondisi emosional nan umum, terutama dalam menjalani peran sebagai orangtua. Banyak Ibu merasa bersalah atas beragam alasan, baik mengenai dengan keputusan nan mereka buat dalam mengasuh anak maupun emosi mereka tidak cukup baik alias tidak memenuhi angan nan mereka tetapkan sendiri.
Perasaan bersalah nan berkepanjangan dapat berakibat negatif pada kesehatan mental Ibu, menyebabkan kecemasan, depresi, alias stres berlebihan. Oleh lantaran itu, krusial bagi Ibu untuk memahami emosi tersebut adalah perihal nan normal dan mereka tidak perlu memenuhi standar nan tidak realistis.
Mendapatkan support dari pasangan, keluarga, teman, agar bisa membantu untuk lebih menerima diri mereka sendiri dan menyadari menjadi Ibu nan baik tidak berfaedah kudu sempurna. (Berbagai sumber/Z-3)